Mohon tunggu...
Asmara Ku
Asmara Ku Mohon Tunggu... -

Santai aja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Frank Ocean, Angin Segar dari Seorang Gay Rapper

18 September 2012   10:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:17 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nama Frank Ocean mungkin tidak akan pernah menarik perhatian jika tidak berulang-ulang kali disebutkan di kompetisi musik paling funky, MTV Video Music Award (VMA) minggu lalu. Baru membuka acara, Kevin Hart, sang MC acara, langsung membuat candaan tentang pengakuan Frank Ocean.

Penampilan sendunya menyanyikan “Thinking About You” hanya ditemani gitar dengan latar belakang api unggun paling banyak mengundang reaksi. Setidaknya, itu yang disimpulkan menjelang akhir acara. Siapa yang menjadi juaranya dalam trending topic twitter selama acara berlangsung. Tweet tentang penampilan sendu Frank Ocean ada sekitar 125 ribu, mengalahkan penampilan Green Day dan Nicki Minaj.

Penampilannya di VMA itu kemudian mendorong penjualan single yang dinyanyikan di VMA itu melejit hingga 373 persen. Menurut laporan Billboard, dari 55 ribu unduhan, menjadi 200 ribu lebih unduhan.

Siapakah Frank Ocean? Ada apa dengan pengakuan Frank Ocean? Kenapa sampai begitu heboh? Frank Ocean rupanya adalah rapper/penyanyi kulit hitam pertama yang mengaku terang-terangan kepada publik kalau ia memiliki preferensi seksual terhadap sesama jenis. Rencananya, surat terbuka pengakuannya itu hanya akan dimasukkan ke dalam debut albumnya, “Channel Orange.” Namun, batal dan dimuat di tumblr miliknya sehingga siapapun bisa membacanya.

Pengakuannya itu mengejutkan, terutama bagi dunia “penyanyi kulit hitam” yang masih menganggap homosexual sesuatu yang tabu.

Tidak hanya pengakuannya, pemikiran-pemikiran penyanyi kelahiran New Orleans ini ternyata juga mengundang kontroversi. Ia dengan lantang mendukung pernikahan sesama jenis.

Sebelum meluncurkan debut albumnya dua bulan lalu, Frank membuat banyak orang tercengang dengan mixtape (Kompilasi suara tidak hanya rekaman musik, tetapi juga puisi dan sample suara dari berbagai format seni lainnya. Dialog dari film, misalnya) yang ia buat, berjudul “Nostalgia, Ultra.”

Beberapa lagu dalam mixtape menjadi perbincangan karena mengangkat tema-tema lagunya yang tidak masuk akal dan di luar aturan konvensional. Liriknya menggunakan gaya seperti sedang mendongeng sehingga membuat pendengar larut dengan apa yang dinyanyikan penyanyi, rapper sekaligus penulis lagu ini.

“Novacane,” misalnya, yang mengangkat tema penggunaan obat-obatan. Diceritakan ia jatuh cinta pada mahasiswi kedokteran gigi yang kecanduan obat penenang, Novacane, sehingga tidak ada pilihan bagi dirinya untuk ikutan teler dengan obat yang sama saat berkencan. Aneh, memang. Namun, keanehan itulah yang menarik perhatian.

Tidak hanya tema dan lirik (gaya bahasa) saja yang aneh, struktur lagu dan aransemen musiknya pun di luar “kebiasaan.” Dengan menggunakan keyboard sebagai musik utama dan dikawinkan dengan improvisasi vokal Frank yang sangat menjiwai (soulful) lengkap dengan teriakan dan rintihannya memang membuat musik Frank bukan musik yang mudah dicerna (kalau tidak boleh disebut aneh).

Di tengah gencaran serbuan penyanyi wanita dan boyband di industri musik sekarang, wajar jika keanehan Frank Ocean, termasuk orientasi sex-nya, pun dianggap angin segar dan menciptakan kehebohan baru. Kita tunggu saja apakah “angin segar” ini bisa juga menyegarkan seluruh dunia, tidak hanya Amerika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun