Mohon tunggu...
PAK Shoes
PAK Shoes Mohon Tunggu... Ringan, Relevan, dan Refresh

Menebar kebaikan melalui tulisan ringan, relevan dengan keadaan, dan merefresh untuk memulihkan kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Husnul Khotimah Tanpa Shalat?

24 September 2025   10:18 Diperbarui: 24 September 2025   10:50 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok pribadi: Ustadz Ulum dalam majelis rutin Nurul Hudayah

Majelis Rutin Nurul Hidayah yang diselenggarakan setiap Selasa Pon (malem Rabu Wage) di Masjid Nurul Hidayah Dusun Tanjung RT 03 RW 01 Desa Tanjungsari Kecamatan Karangrejo Tulungagung bersama ustadz Zubaitul Ulum, S.PdI (Pembina Yayasan Shalat Center Tulungagung, YSCT) in syaa Allah istiqomah mengisi waktu antara Maghrib-Isya'. Kali ini (23 September 2025) Ustadz Ulum mengangkat tema yang sangat menggugah untuk direnungkan.

Beliau menukil satu ayat yang artinya, "Sungguh rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah. Maka, apabila hari Kiamat datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka berkata, "Alangkah besarnya penyesalan kami atas kelalaian kami tentangnya (hari Kiamat)," sambil memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Alangkah buruknya apa yang mereka pikul itu." (QS. Al-An'am ayat 31).

Kerugian yang teramat besar bagi siapapun yang mendustakan pertemuan dengan Allah, baik melalui kiamat kecil (kematian), maupun kiamat besar (dihancurkannya dunia dan semua isinya). Mereka menyesal karena menghadap Allah dengan memikul dosa yang dikumpulkan sepanjang hidupnya. Inilah keadaan seburuk-buruknya hamba ketika bertemu penciptanya.

Siapa orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah itu? Ialah mereka yang ketika dipanggil Allah (melalui adzan) untuk bertemu dengan-Nya tapi mereka tidak mendatanginya. Mereka tidak meyakini bahwa shalat adalah pertemuan antara hamba dengan Tuahnnya (liqoun bainal 'abdi wa Robbi).

Bisakah mencapai husnul khotimah tanpa menegakkan shalat?

Dengan referensi ayat di atas, jelas dan tegas Allah memberikan penjelasan bahwa itu tidak mungkin terjadi, sehingga difirmankan bahwa yang ada adalah penyesalan, dan kerugian yang sangat besar. Rasulullah pun memberikan jalan lurus menuju husnul khotimah sebagaimana sabdanya;

"Apabila seorang hamba berdiri shalat, maka dosa-dosanya diletakkan di atas kepala dan kedua pundaknya. Apabila dia rukuk dan sujud, maka dosa-dosanya berguguran." (HR. Ibnu Hibban).

Dalam hadis lain dari Salman Al-Farisi, rodhiyalohu 'anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya seorang muslim yang sedang melaksanakan sholat, dosa-dosanya diangkat ditaruh di atas kepalanya, setiap dia bersujud dosa-dosanya gugur, ketika dia selesai dari sholatnya, dosa-dosanya sudah gugur". (HR. Thobroni).

Pelajaran dari kedua hadis di atas adalah Pertama, Memberi peringatan kepada orang-orang yang shalat dengan rukuk, dan sujud tergesa-gesa. Kedua, Agar ketika shalat memperpanjang rukuk, dan sujud (tumakninah). Ketiga, Rukuk, dan sujud adalah posisi dimana Allah memberi kesempatan untuk menggugurkan dosa-dosa kita. Keempat, Shalat memberikan harapan besar mendapat taufiq, dan hidayah Allah, serta peluang kepastian mendapatkan pengampunan.

Dua hadis shahih di atas makin mempertajam kesimpulan bahwa tidak mungkin husnul khotimah diberikan pada hamba yang semasa hidupnya tidak mau bertemu dengan Allah yang Maha Besar, pencipta seluruh alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun