Keampuhan Trisula

Bicara tentang senjata trisula, semua akan tertuju pada sebuah senjata dengan tampilan fisik seperti tombak bermata tiga. Atau mungkin angan kita akan jauh melompat ke masa lalu, sejarah sejak masuknya pengaruh Hindu-Siwa ke Nusantara, khususnya pada masa Kerajaan Sriwijaya.

Tinjauan dari sisi lain, trisula dengan makna filosofisnya, seringkali diartikan sebagai lambang dari tiga entitas atau unsur, yaitu masa lalu, sekarang, dan masa depan.

Unsur trisula juga menempel dalam diri setiap manusia, sebagai ciri khas yang membedakan dengan makhluk lainnya. Trisula ini juga merupakan senjata ampuh, namun terkadang masih banyak yang menyalahgunakan, apa gak bahaya tah? Yaa bahaya.. pasti bahaya, karena memang kempuhannya sudah tak diragukan lagi.

Trisula dimaksud adalah pikiran, perkataan, dan perbuatan. Bila kita salah dalam memanfaatkan senjata ini, maka daya rusaknya luar biasa. Pikiran kita diberi kemampuan untuk mengatur strategi untuk kebajikan, bisa pula menjerumus pada keburukan. Perkataan kita bisa memberi komando untuk bergegas menuju ke jalan yang benar, pun juga ke jalan menyimpang. Sedangkan tindakan kita akan terpola dengan apa yang selalu kita pikirkan, dan ucapkan.

Saking bahayanya senjata ini bila salah guna, maka Sang Pencipta mengikat ruang gerak keyakinannya dengan iman. Membatasi zona gerak fisiknya dengan aturan agama Islam, serta menuntun pengembaraan batinnya dengan ihsan. Ketiganya tidak boleh dipisahkan bila mengharap keselamatan, dan kemenangan saat melalui tiga lorong waktu.

Trisula yang difungsikan sesuai dengan aturan inilah yang kita kenal dengan sebutan 'integritas diri' atau nilai dasar diri, atau harkat dan martabat seorang hamba.

Semoga bermanfaat...