Ahad malam Senin tanggal 17 Ramadhan 1446 H merupakan putaran ke 15 kegiatan Safari Ramadhan (Safrom), kali ini bertempat di Musholla As-Sholih yang berada di Dusun Tiyang RT 03 RW 01 Desa Tanjungsari. Malam ini RNU Tanjungsari memberi amanat kepada PAK Shoes ketiga kalinya untuk sharing kepada jamaah.
Hari itu, 17 Ramadhan 610 M, Nabi Muhammad SAW yang berusia 40 tahun sedang menyendiri di Gua Hira. Melalui perantara Malaikat Jibril, Allah turunkan wahyu sebagai firman pertama yang kita ketahui dengan nama surat Al-Alaq 1-5.
Beruntung sekali kita malam ini bisa menemui malam istimewa lailatul qadar yang lebih baik dari malam 1000 bulan. Malam penuh keberkahan, dimana malaikat turun di bumi. Diampuni dosa-dosa kita, dan malam ini takdir tahunan kita dituliskan. Sekali lagi syukur tiada terkira, safari Ramadhan kali ini begitu luar biasa. Â
Kami lanjutkan dengan sebuah pertanyaan apakah para jamaah semua percaya bahwa Al-Qur'an adalah kalam Allah murni? Jamaah menjawab tegas "Percaya." "Bener nih? Percayanya berapa persen?" sahut kami. Diantara jamaah ada yang menjawab "100 persen."
Jawaban para jamaah benar, Allahpun menegaskan bahwa 'Laa roiba fihi' (tiada keraguan di dalamnya) maksudnya terkait isi Al-Qur'an. Jika kepercayaan kita tidak 100 persen, maka keimanan kita batal karenanya. Dan masuklah kita ke dalam kelompok orang-orang kafir, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah Ayat 6. Ngeri banget kan???
Hidup itu bebas memilih
Memang hidup itu diberi keleluasaan menentukan pilihan, mau iman pada firman silahkan, mau menolakpun boleh, tapi semua ada risiko yang akan ditanggung atas pilihan yang diambil. Mari kita perhatikan beberapa firman Allah yang memberi penegasan atas keterbukaan menentukan pilihan.
Dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra'd ayat 11 yang artinya, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."
Selanjutnya dalam surat An-Naba ayat 39 yang artinya, "Maka barangsiapa menghendaki, maka dia mengambil jalan menuju Rabb-Nya."
Sedangkan dalam surat Ali-Imran ayat 152 Allah juga memberi penjelasan, "Sebagian dari kamu ada orang yang menghendaki dunia dan sebagian dari kamu ada orang yang menghendaki akhirat."
Beriktunya dalam surat Al-Isra' ayat 19, "Barangsiapa menghendaki akhirat dan menempuh jalan kepadanya dan dia beriman, maka semua perbuatannya disyukuri (diterima)."
Risiko menolak friman Allah
Allah berfirman, memberi peringatan, "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." (QS an-Nisa'ayat 136).
Ayat ini menjelaskan tentang Rukun Iman, enam hal di atas menjadi indikator status keimanan kita. Jika lepas salah satunya, maka dipertanyakan kedudukan iman kita. Maknanya, batal-lah iman kita.
Pada ayat lain Allah mengancam, "Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS an-Nisa' ayat 56).
Ayat ancaman bagi mereka orang kafir telah disediakan api neraka. Setiap kali kulit mereka hangus sampai tidak merasakan sesuatu lagi, kulit ini diganti dengan kulit yang baru yang dapat merasakan pedihnya api yang membakar. Begitu mengerikan siksanya, dan itu berlaku seterus-menerus agar mereka merasakan penderitaan dan kepedihan tanpa kesudahan.
Bagaimana memperlakukan Al-Qur'an?
Apa yang harus kita lakukan dengan keberadaan Al-Qur'an? Berdasar firman-Nya, maka yang (Pertama) adalah beriman tanpa keraguan, karena Allah yang menurunkan, maka Allah pula yang menjaga. "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya" (QS Al-Hijr ayat 9).
Dalam hal ini Alah menajamkan ayat sebelumnya (QS Al-Baqarah ayat 2) dengan firman-nya dalam surat Al-Ana'am ayat 115 yang artinya, "Sesungguhnya kalimat Tuhanmu adalah benar dan adil . Tidak ada seorang pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
Pada ayat lain, Allah memberi kabar gembira, "Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar" (QS Al-Isra' ayat 9).
(Kedua) Tilawah dan tahsin. Sebagaimana sabda Nabi, "Baguskanlah suara bacaan Al-Qur'an kalian" (HR. Abu Daud no. 1468 dan An-Nasai no. 1016. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Sabda yang lain, "Barangsiapa yang tidak memperindah suaranya ketika membaca Al-Qur'an, maka ia bukan dari golongan kami." (HR. Abu Daud no. 1469 dan Ahmad 1: 175 dari Abu Lubabah Basyir bin 'Abdul Mundzir radhiyallahu 'anhu).
Bacaan ayat suci Al-Qur'an itu sudah terdengar indah jika dengan makhraj dan tajwid yang benar. Apalagi ditambah dengan irama (langgam) yang indah, luar biasa menyejukkan.Â
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka ia akan mendapat satu kebaikan dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan".
Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR. Muslim).
(Ketiga) Mempelajari dan Mengajarkan hal ini Allah firmankan dalam surat Ali 'Imran ayat 187. Terkait hal tersebut Nabi juga bersabda dalam hadis yang sangat populer di kalangan guru-guru TPQ, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR Bukhari).
(Keempat) Yaitu menghafalkan sebagaimana hadis Nabi riwayat Ibnu Majah nomor 215, Â riwayat At-Tirmidzi nomor 2915, ia berkata: hadits ini hasan sahih dari Abu Hurairah ra), dan riwayat Ahmad nomor 22441 dari Buraidah al-Aslami.
(Kelima) Tadabbur, perintah Allah dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 82 yang senada dengan firman-Nya dalam Al-Qur'an surat Muhammad ayat 24 yang artinya "Maka apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur`an ataukah hati mereka terkunci?"
(Keenam) adalah mengamalkan "Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian dan janganlah kalian mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kalian mengambil pelajaran (daripadanya)" (QS. Al-A'raf ayat 3).
(Ketujuh) adalah merdakwahkan kandungan perintah dan larangan dalam Al-Qur'an, merupakan perintah Allah yang artinya, "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran ayat 104).
(Kedelapan) Berjihad membela atau menjaga Al-Qur'an, sebagaimana firman Allah yang artinya, "Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Al Ankabut ayat 6).
Wallahua'lam bis-shawwab...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI