Desa Kalipuru, Wonosobo (Senin, 10 Februari 2025) - Pemetaan desa menjadi bagian penting dalam perencanaan dan pembangunan yang berkelanjutan. Kesadaran akan pentingnya tata ruang desa yang lebih terstruktur mendorong Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM 1 UNDIP 2025 untuk berkolaborasi dengan Perangkat Desa Kalipuru. Dalam hal ini, peran aktif Maheswara Rizky Pasopati dari Prodi Teknik Arsitektur 2021, M. Rio Wicaksono selaku Kaur Perencanaan Pembangunan, serta dukungan dari tim dan perangkat desa lainnya menjadi kunci dalam merealisasikan pengembangan pemetaan desa yang lebih akurat dan komprehensif.
Berangkat dari pemahaman bahwa arsitektur bukan hanya sekadar ilmu perancangan, tetapi juga menciptakan kehidupan dalam suatu konteks tertentu, Kalipuru, sebagai salah satu desa yang menjadi objek kajian, memiliki potensi besar dalam mengembangkan partisipasi aktif masyarakatnya. Dalam struktur pemerintahan desa, perangkat desa dapat berperan sebagai "arsitek" yang mengelola kawasan mereka sendiri, sehingga kesadaran terhadap pengembangan lingkungan binaan menjadi hal yang esensial. Kerja sama dalam merealisasikan pengembangan pemetaan desa menjadi upaya kolektif dalam merespon pemahaman tersebut.
Workshop ini diawali dengan diskusi yang berlangsung progresif dan informal, melibatkan Perangkat Desa Bagian Perencanaan dan Pembangunan, Sekretaris Desa, serta Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Diskusi yang dilakukan sejak minggu kedua hingga minggu kelima pelaksanaan KKN bertujuan untuk menggali kebutuhan serta menentukan pendekatan dan jenis pemetaan yang paling sesuai dengan kondisi desa.
Pada minggu ketiga, solusi mulai dirumuskan dengan keputusan untuk mengembangkan pemetaan awal dalam bentuk file DWG persil. Selain menampilkan peta dasar, informasi tambahan seperti Nomor Identifikasi Bidang (NIB) dan luasan persil turut dimasukkan diambil dari data Peta Interaktif BHUMI ATR/BPN agar data yang dihasilkan lebih akurat dan dapat digunakan sebagai referensi dalam perencanaan pembangunan desa.
Proses pengerjaan peta blok persil dilakukan secara bertahap sepanjang minggu kedua hingga minggu kelima KKN. Dengan menggunakan data awal dari file AutoCAD desa serta peta interaktif BHUMI ATR/BPN, pemetaan dilakukan secara sistematis guna memastikan hasil yang akurat dan aplikatif bagi kebutuhan desa.
Sebagai puncak kegiatan, hasil pemetaan ini dipresentasikan dalam sesi penyuluhan yang berlangsung pada Senin, 10 Februari 2025 di Aula Balai Desa Kalipuru. Acara ini mendapatkan sambutan hangat dari Perangkat Desa, yang mengapresiasi upaya pengembangan peta desa ini. "Upaya ini cukup baik, tentu akan kami terima dengan baik dan kami gunakan untuk pengembangan dan pengelolaan desa selanjutnya," ujar Pak Agus Susanto menutup canda tawa antusias selama acara. Mereka menilai bahwa peta yang telah diperbarui ini merupakan peningkatan signifikan dibanding versi sebelumnya dan akan dimanfaatkan dalam pengelolaan serta pengambilan keputusan terkait pembangunan desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI