Mohon tunggu...
Suseno Pranoto
Suseno Pranoto Mohon Tunggu... Guru - guru yang ingin terus berguru

Senang baca-baca, traveling_picnic, mendaki gunung_camping, ngaji, ngopi-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inspirasi Pahlawan bangsa

12 November 2023   23:27 Diperbarui: 12 November 2023   23:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap 10 November diperingati sebagai hari pahlawan nasional sebagai salah satu bentuk apresiasi atas perjuangan yang pernah dilakukan para pahlawan bangsa. Biasanya ada kegiatan upacara bendera atau minimal diam sejenak untuk mengheningkan cipta pada sekira pukul 08.00 pagi. 

Peringatan hari pahlawan yang dilaksanakan sekali setiap tahun dapat menjadi sarana untuk merenungi jasa mereka yang kemudian menjadi alasan untuk bersyukur atas apa yang hari ini dicapai oleh bangsa Indonesia yang pernah dijajah selama beberapa ratus tahun. 

Selain dari itu sebagai pembelajaran untuk lebih meningkatkan rasa cinta tanah air sebagaimana yang dicontohkan oleh para pahlawan terdahulu. Mereka yang tidak cukup tahu bagaimana sulitnya para pahlawan mempertahankan tanah air ini agar tidak sampai dikuasai kaum penjajah bisa jadi akan kurang rasa cinta tanah airnya. Rasa cinta tanah air dapat menumbuhkan rasa persatuan sesama anak bangsa Indonesia. 

Orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani adalah arti pahlawan menurut wikipedia. Pengorbanan yang menonjol dari seorang pahlawan bisa berupa tenaga, pemikiran, waktu, harta bahkan nyawa. Menurut Vanya Karunia Mulia Putri sebagai mana dilansir kompascom dalam membela kebenaran, pahlawan harus mengorbankan tenaga, pemikiran, waktu, bahkan nyawa. Pahlawan tidak berjuang untuk kepentingannya sendiri, melainkan untuk kepentingan masyarakat, bangsa, serta negara. Sungguh luar biasa mulia. 

Peringatan hari pahlawan selain dapat lebih mengenal dan mengenang jasanya juga dapat menjadi inspirasi untuk menjadi contoh yang baik-baik bagi generasi muda, remaja, pelajar dan mahasiswa yang perlu ditularkan nilai-nilai kepahlawanan. Nilai-nilai tersebut yaitu rela berkorban, berani, pantang mundur, ikhlas, dan cinta tanah air seperti yang ditulis Vanya Karunia Mulia Putri. Apabila generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan memahami, menghayati, dan bersedia mengikuti nilai-nilai kepahlawanan tersebut maka masa depan bangsa Indonesia pasti akan lebih baik dari sebelumnya. 

Menjadi tugas mulia orang tua dan guru mendidik anak-anak  agar memiliki semangat untuk mencontoh perjuangan para pahlawan yang telah berjuang nyata untuk bangsa dan negara ini. Tugas mulia tersebut makin terasa berat ketika akhir-akhir ini kenakalan remaja yang terkesan meningkat. Pendidikan seolah-olah tidak memberi pengaruh yang baik kepada para pelajar atau remaja generasi muda.  Pemerintah melalui Kemendikbud Ristek tengah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Namun demikian apapun bisa terjadi karena dunia remaja yang dinamis apalagi kalau lepas dari pengamatan dan pengawasan guru, orang tua, dan masyarakat sebagai tri pusat pendidikan seperti kata Ki Hajar Dewantara. 

Solusinya adalah perlu keseimbangan antara pendidikan agama budi pekerti dengan penerapannya dan pendidikan umum. Selain itu pengawasan yang harus dilakukan secara bersama oleh tri pusat pendidikan sesuai dengan tempat keberadaannya. 

Pasti itu pastinya bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Memang tidak ada kemuliaan yang diperoleh dengan mudah. Sebuah resiko perjuangan yang harus dihadapi oleh orang tua dan guru sebagaimana yang pernah dilakukan sebelumnya oleh para pahlawan bangsa ini. Orang tua dan guru dapat juga mengambil inspirasi dari para pahlawan bangsa sehingga dapat dikatakan sebagai pahlawan karena usaha dan perjuangannya dalam mendidik anak-anaknya agar dapat mengembangkan potensi dirinya. Selamat berjuang untuk orang tua dan guru dengan menjadi pahlawan bagi anak-anak didik mereka masing-masing. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun