Balangan, Kompasiana-
UMKM selalu jadi cerita menarik dalam denyut ekonomi Indonesia. Dari warung sederhana hingga usaha rumahan, kontribusinya luar biasa: lebih dari 60 persen PDB nasional dan jutaan lapangan kerja. Namun, di balik besarnya peran, banyak UMKM desa yang masih menghadapi persoalan klasik: keterbatasan modal, minim akses teknologi, dan rendahnya literasi digital.
Inilah yang menjadi latar belakang Kelompok 7 KKN Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMBJM) saat melaksanakan program kerja bertajuk "Desa Bisa Branding Juga" di Desa Matang Hanau, Balangan, Kalimantan Selatan. Kami percaya, UMKM desa tidak kalah potensial, hanya saja perlu sentuhan digital agar bisa lebih dikenal luas.
Pada 22 Agustus 2025, Perpustakaan Desa Matang Hanau berubah jadi ruang belajar bersama. Puluhan pelaku UMKM hadir, penuh semangat, untuk mengenal dunia digital marketing dan branding. Bukan hanya mendengar teori, mereka juga langsung praktik: membuat caption promosi, mencoba hashtag relevan, hingga mengunggah foto produk ke media sosial. Beberapa bahkan antusias menjajal aplikasi desain seperti Canva dan PicsArt, bahkan memanfaatkan AI untuk ide konten promosi.
Suasana semakin hidup ketika muncul ide platform bersama UMKM desa. Gagasan ini sederhana tapi kuat: kalau jalan sendiri-sendiri terasa berat, maka kenapa tidak melangkah bersama? Dengan wadah kolektif, promosi produk bisa lebih terkoordinasi, pasar lebih luas, dan identitas UMKM desa semakin kuat.
Bagi kami, penyuluhan ini bukan sekadar program kerja yang selesai dalam sehari. Ini langkah awal. Karena digitalisasi UMKM bukan sekadar ikut tren, tapi kebutuhan mendesak. Konsumen kini mencari produk lewat Google Maps, Instagram, hingga marketplace sebelum membeli. Kalau UMKM tidak hadir di ruang digital, peluang besar bisa hilang begitu saja.
Harapannya, dengan dukungan pemerintah desa, komunitas, dan tentu saja masyarakat, semangat ini bisa berlanjut. Kami dari KKN Kelompok 7 UMBJM hanya membuka jalan, tapi perjalanan panjang UMKM Desa Matang Hanau menuju "go digital" adalah kisah bersama.
UMKM bukan sekadar soal dagang. Ia adalah pintu menuju kemandirian ekonomi desa. Dan kami percaya, Desa Matang Hanau bisa branding juga!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI