Metode Montessori adalah salah satu metode belajar yang sangat popular. Â Bahkan di Indonesia, banyak sekolah menerapkan metode ini. Metode Montessori dikembangkan oleh dokter dari Italia bernama Maria Montessori. Â Maria Montessori lahir pada tahun 1870 di Italia. Beliau adalah salah satu wanita pertama yang lulus dari University of Rome Medical School.
 Setelah menyelesaikan studinya, beliau bekerja untuk anak-anak yang mengalami gangguan mental. Beliau mengamati dan memperhatikan bahwa anak-anak tersebut dapat belajar banyak hal jika disediakan lingkungan, cara, dan materi yang tepat.
Metode Montessori memiliki tujuh prinsip:
1. Bermain adalah belajar
Montessori percaya bahwa bermain adalah cara anak untuk belajar. Anak memiliki keinginan alamiah untuk belajar sehingga perlu didukung dengan alat yang tepat.
2. Lingkungan yang disiapkan
Lingkungan yang disiapkan atau dikondisikan adalah bagian penting dari metode Montessori. Lingkungan disiapkan agar anak dapat bergerak bebas dan mandiri. Contohnya adalah penempatan barang yang sesuai jangkauan anak, penempatan jenis barang sesuai kebutuhan anak, atau pelabelan tempat agar anak mudah Ketika mengembalikan barang ke tempat semula.
3. Kemandirian
Metode Montessori mengarahkan kemandirian pada anak. Â Kegiatan dalam metode Montessori, termasuk menyapu dan merawat diri sendiri, mengajarkan anak untuk bertanggung jawab atas diri sendiri, barang-barang dan lingkungan mereka.
4. Hands-on learning
Anak-anak belajar melalui pengalaman terutama di usia 0-6 tahun. Anak-anak dapat belajar hal-hal baru dengan mudah pada lingkungan yang tepat dan diberi kesempatan untuk mengekplorasi. Sehingga sangat penting jika anak-anak diberi kesempatan untuk belajar melalui hands-on learning.