Mohon tunggu...
Susanna Purwaninastiti
Susanna Purwaninastiti Mohon Tunggu... Guru - Guru Les

Pernah mengajar di sekolah, pernah bekerja di hotel, kafe, dan mall.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Mandiri, Bertanggung Jawab, dan Menghargai Melalui Metode Montessori

29 Oktober 2021   12:40 Diperbarui: 29 Oktober 2021   12:48 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Metode Montessori adalah salah satu metode belajar yang sangat popular.  Bahkan di Indonesia, banyak sekolah menerapkan metode ini. Metode Montessori dikembangkan oleh dokter dari Italia bernama Maria Montessori.  Maria Montessori lahir pada tahun 1870 di Italia. Beliau adalah salah satu wanita pertama yang lulus dari University of Rome Medical School.

 Setelah menyelesaikan studinya, beliau bekerja untuk anak-anak yang mengalami gangguan mental. Beliau mengamati dan memperhatikan bahwa anak-anak tersebut dapat belajar banyak hal jika disediakan lingkungan, cara, dan materi yang tepat.

Metode Montessori memiliki tujuh prinsip:

1. Bermain adalah belajar

Montessori percaya bahwa bermain adalah cara anak untuk belajar. Anak memiliki keinginan alamiah untuk belajar sehingga perlu didukung dengan alat yang tepat.

2. Lingkungan yang disiapkan

Lingkungan yang disiapkan atau dikondisikan adalah bagian penting dari metode Montessori. Lingkungan disiapkan agar anak dapat bergerak bebas dan mandiri. Contohnya adalah penempatan barang yang sesuai jangkauan anak, penempatan jenis barang sesuai kebutuhan anak, atau pelabelan tempat agar anak mudah Ketika mengembalikan barang ke tempat semula.

3. Kemandirian

Metode Montessori mengarahkan kemandirian pada anak.  Kegiatan dalam metode Montessori, termasuk menyapu dan merawat diri sendiri, mengajarkan anak untuk bertanggung jawab atas diri sendiri, barang-barang dan lingkungan mereka.

4. Hands-on learning

Anak-anak belajar melalui pengalaman terutama di usia 0-6 tahun. Anak-anak dapat belajar hal-hal baru dengan mudah pada lingkungan yang tepat dan diberi kesempatan untuk mengekplorasi. Sehingga sangat penting jika anak-anak diberi kesempatan untuk belajar melalui hands-on learning.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun