Mohon tunggu...
reni suryani
reni suryani Mohon Tunggu...

seorang penulis amatir artikel, fiksi, dan agama. suka membaca dan jalan-jalan. cita-cita: buku saya diterbitkan, disebarkan ke seluruh sekolah dan taman bacaan di Indonesia.amin

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[FFA]432/Momo, Sapi yang Pelit

19 Oktober 2013   10:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:20 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momo sapi, dikenalsebagai koki yang hebat. Tapi dia dikenal pelitoleh teman-temannya. Pada suatu hari, Momo memasak makanan seperti biasanya. Momo memasak ayam panggang, ayam goreng, telur mata sapi, dan nugget. Lalu Tata si monyet datang, ingin meminta makanan Momo.

“ Momo, bolehkah aku meminta makananmu sedikit? Aku lapar! Pisang di rumahku sudah habis.” ucap Tata.

Momo cemberut. Kemudian dia melihat pada Tata. “ Tata, aku tidak punya pisang.”

“ Makanan apa saja boleh deh untuk mengganjal perutku,” ucap Tata memohon.

“ Aku hanya memasak untuk makan siang diriku Tata. Carilah buah-buahan di hutan saja. Kau bisa menemukan pisang yang kau inginkan!” ujar Momo.

Akhirnya Tata pergi dengan perut lapar. Dia berteriak-teriak. “ Aduh, aku lapar! Tidak ada yang mau memberiku makan!”

Kemudian datanglah Beri Beruang. Dia juga kelaparan. Dia akan meminta sepotong ayam goreng pada Momo.

“Momo bolehkah aku memintasepotong ayam gorengmu? Aku lapar. Madu milikku telah habis.“

Momo melihat ke atas meja makan. ”Ayam gorengku tidak banyak Beri! Aku hanya punya dua potong ayam goreng saja. Dan itu untuk makan siangku!”seru Momomarah.

Beri Beruang mengusap perutnya yang lapar. “ Kalau aku minta madumu boleh tidak Momo?” tanya Beri penuh harap.

“ Aku juga tidak punya madu Beri!”jawab Momo.

“ Kalau aku menemukannya di lemari dapurmu, bolehkah madu itu untuk aku?” tanya Beri. “ Kalau di lemariku ada madu,madu itu untukmu Beri.”jawab Momo. Dia merasa yakin kalau madunya telah habis.

Maka Beri mencari-cari ke sela-sela botol dan toples di lemari. Aha!! Ada sekendi madu yang tertutup kain di sudut! Tak menunggu lama lagi, setelah mengucap bismillah, Beri Beruang segera melahap madu itu.

1382150006246112043
1382150006246112043
Momo terdiam menatap Beri Beruang yang melahap madu dengan nikmatnya.

“ Bagaimana ini? Bisa-bisa makananku habis oleh mereka. Aku harus menyembunyikan makananku serapat mungkin. Jadi tidak akan ada yang meminta padaku lagi!”gumam Momo

Maka Momo menyembunyikan makanannya di kebun diantara ilalang dan rerumputan. Makanan itu disimpannya dalam keranjang rotan. Ketika Momo pergi, Lili keledai sedang mencari makan di dekat keranjang berisi makanan itu.

“ Wah, keranjang makanan siapa ini? Hmm, baunya enak sekali. “ ujar Lili keledai gembira. Karena lapar, Lili memakan makanan dalam keranjang sampai tak bersisa.

Saat makan telah tiba, Momo menghampiri keranjangnya yang disembunyikan di kebun. Tapi, ooo! Keranjang itu kosong!!!Momo mencari-cari dengan marah. Tapi makanan yang menjadi isi keranjang rotannya tidak ditemukan juga, akhirnya Momomenangis. “Siapa yang memakan makananku ya? Aduh, aku lapar sekali sekarang!” rintih Momo.

Tiba-tiba, ada suara seseorang menegurnya,” Makanya, Momo jangan pelit kalau punya makanan! "Allah menegur Momo agar Momo sadar dan tidak pelit lagi. Ingat Momo, pelit itu sifat jelek! Allah benci mahluk yang pelit! Itu sifatnya setan! Momo mau dibenci Allah?”

Momo melihat peri yang menasehatinya.“ Kamu siapa? Kamu bukan mahluk hutan ya?”

“Aku adalah peri awan. Aku mahluk Allah juga. Tadi aku melihat Momo menyembunyikan keranjang berisi makanan di kebun. Momo pelit! Seharusnya, makanan Momo itu dibagi pada teman Momo. Sekarang makanan itu malah hilang bukan?” ucap peri.

Momo tersadar. Sifatnya yang pelit pada teman-temannya itu ternyata tidak disukai Allah. Momo menyesal.“ Peri , aku menyesal karena telah bersikap pelit selama ini. Aku berjanji, aku tidak akan pelit lagi!”

Peri melihat kesungguhan hati Momo.Kemudian peri tersenyum. “ Nah, begitu, kalau Momo mau jadi anak sholeh, tidak boleh pelit sama orang lain. Nanti Allah marah. Bukankah Allah Maha Tidak Pelit?Lihat! Allah memberi matahari, hujan, pelangi, rumput, angin, udara dan lain-lain untuk kita pergunakan. Jadi, kalau kita tidak meniru Allah, nanti Allah marah.”

Momo merenung. Matanya menatap langit dan kebun. Semuanya indah sekali. Bagaimana jika tiba-tiba, Allah mengambil keindahan itu karena Allah mau pelit pada mahluk ciptaannya? “Aduh, jangan deh,” bisik Momo cemas.“ Aku berjanji, mulai sekarang aku tidak akan pelit lagi!” janji Momo dalam hati.

Peri awan tersenyum gembira. “ Karena Momo sudah menyesal, peri akan pergi sekarang. Jangan pelit lagi ya Momo!” seru peri awan.

“ Iya! Momo tidak akan pelit lagi!” jawab Momo. Peri awan pun tiba-tiba menghilang.

Sejak saat itu, Momo tidak pernah pelit lagi. Momo selalu memasak banyak agar semua teman-temannya bisa ikut menikmati masakannya. Anehnya, walau sering membagi makanan, makanan Momo tidak pernah habis. Itu karena, setiap kali diundang makan oleh Momo, teman-temannya juga akan membawa makanan lainnya. Akhirnya sejak saat itu, Momo dikenal sebagai Momo sapi yang baik. Momo ingin Allah senang padanya. Teman-temannya pun makin banyak. Momo pun senang dan bahagia.[rinz]

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community . Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun