Minggu ini merupakan minggu merah membara bagi para trader BEJ (Bursa Efek Jakarta). Harga saham terjun bebas hingga 7 persen lebih meski bisa sedikit naik pada akhir pekan ini, yang disebabkan oleh sentimen negatif akan diberlakuanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di DKI Jakarta yang rencananya akan dimulai pada senin besok (14/9/2020).Â
Sebenarnya kondisi pasar saham Indonesia hingga hari ini sudah dalam kondisi waspada karena ancaman resesi, sehingga sedikit sentimen negatif langsung disikapi oleh panic selling. Kondisi psikologi pasar yang diliputi oleh kekuatiran bisa membuat para trader paranoid. Lantas apa yang perlu dilakukan oleh pemain saham Indonesia.
Menurut pepatah Tiongkok "Dalam krisis selalu ada kesempatan." Kondisi pasar saham yang gonjang ganjing harus disikapi secara tenang dan bijak sehingga kita bisa menangguk keuntungan.Â
Keadaan panic adalah kesempatan kita untuk menyerok saham-saham berfundamental baik dengan harga murah. Indonesia bukan kali ini saja mengalami resesi bahkan krisis tetapi berulang kali.
Tahun 1998 dan 2008, Â kita juga pernah mengalami krisis tetapi mampu kita lewati semua dengan baik. Kondisi ekonomi dan pasar saham kembali pulih. Saya yakin semua akan kembali dalam kondisi normal kembali. Meski kita tidak tahu kapan badai Covid-19 akan berakhir, tapi badai pasti berlalu.Â
Jangan ragu untuk masuk pasar saham. Kinilah saat yang tepat untuk membeli saham-saham bagus dalam kondisi murah sekaligus menabung saham untuk dituai dimasa depan..Â
Selain itu anda juga akan menjadi patriot bangsa yang ikut mepertahankan kepercayaan pasar sekaligus pembayar pajak dalam setiap transasksi yang anda lakukan. Salam Sukses. Merdeka!Â