Kita hidup di didunia serba digital. Media digital juga bertebaran dimana-mana. Sekarang kita menjadi mudah dalam mendapatkan informasi. Semua informasi nyaris dalam genggaman
Youtube adalah media berbagi video milik Google menyediakan beragam video. Mulai dari video video yang tidak penting hingga video yang sangat penting tersedia di youtube.Â
Awalnya youtube hanya menjadi media saling berbagi video tetapi dalam perkembangannya youtube menjadi tempat mengasah kreasi dari para kreator video terbaik di dunia dengan imbalan berupa monetize. Monetize mampu menarik orang untuk menghasilkan video terbaik. Salah satunya konten pelatihan. Youtube menyediakan pelatihan dari para pakarnya, meski ada juga pakar abal-abal yang mengaku pakar beneran.
Dalam pengalaman, saya banyak mengajar anak dengan mengambil materi dari Youtube. Saat usia 2,5 tahun anak saya bisa membaca dengan menonton video pelajaran mengeja dari youtube.Â
Para kreator menyediakan materi membaca yang menurut saya terbaik, tentu dengan bimbingan orang tua. Kita harus selalu menyertai anak, saat menyaksikan konten youtube. Saya biasa mendownload terlebih dahulu untuk konten yang penting dan perlu pengulangan sehingga kita tidak kesulitan saat kita membutuhkan.
Dalam beberapa kasus jika ada PR (pekerjaan rumah) dari sekolah yang tidak dapat saya temukan jawabanya, saya mencarinya melalui youtube. Saya akan menyuruh anak untuk menyaksikan video supaya dia memahami materi yang diajarkan terutama untuk materi SBdB (Seni Budaya dan Prakarya).Â
Kini anak usia sudah sembilan tahun, saya sengaja dari awal banyak men-downloadkan video memasak dan ternyata anak menyukainya. Sering dia memintta kami untuk masak bersama. Saya cukup bangga dia sudah tahu cari menyeduh kopi dengan baik, meski sepele tapi sebagai sudah cukup baik.Â