MAKASSAR - Upaya tanpa henti dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan terus dilaksanakan oleh manajemen PDAM Kota Makassar, ini terlihat dari bentangan jaringan pipa distribusi yang terpasang disekitar daerah Mallengkeri Makassar.
Direktur Tehnik PDAM Kota Makassar, Â Kartia Bado saat dihubungi via WA mengatakan, Â Pemasangan Pipa tersebut merupakan jaringan pipa air baku dari intake Mallengkeri ke IPA Maccini Sombala sepanjang 2.8 KM.
"Hal ini sengaja dilakukan karena sudah setahun perbaikan Bendung karet Sungai Jeneberang tidak kunjung dikerjakan sementara keluhan pelanggan di daerah Barat dan Utara Kota sudah sangat mendesak," ujarnya.
Jaringan pipa air baku ini merupakan investasi langsung PDAM yang artinya dibiayai sendiri karena pihaknya tidak ingin masalah itu terus berlarut-larut dan tidak ada kepastian dari pihak Balai Besar Pompengan kapan perbaikan dilaksanakan.
"Sebagaimana kita ketahui daerah yang sangat merasakan dampak penurunan produksi dan supply sejak April 2018 adalah sekitar kawasan Deppasawi, Jl. Nuri, Â Dahlia," katanya.
"Begitu juga, sepanjang GMTD (Paling parah di cluster, Â Samalona, Â Gunung Agung, Â Taman Metropolitan, Orchad Park, Â Orchid sampai ke Gontang), Begitupun halnya ke Utara Kota Sekitar Sabutung, Â Barukang, Â Cambayya, Galangan kapal dan Sultan Abdullah," sambungnya.
Untuk Rencana penyelesaian, Kartia menambahkan bahwa progresnya sudah 80%, hanya saja ada lokasi yang menyebabkan pekerjaan terhambat karena ada warga yang melarang lokasinya dilewati pipa.
"Jadi sementara terus diadakan pendekatan dan negosiasi. Semoga paling tidak Bulan Juli 2019 sudah bisa Running untuk uji coba," terangnya.
Ia berharap pekerjaan ini berjalan sukses sesuai waktu yang direncanakan, maka supply air ke kawasan diatas akan normal kembali karena produksi kami sudah bisa dimaksimalkan sampai 285-300 l/s yang saat ini hanya maksimal 140 l/s.
Sementara  itu, Humas PDAM, Idris Tahir saat dihubungi secara terpisah mengatakan, selama ini yang menerima pengaduan dan komplain adalah PDAM.
"Padahal kami ini hanya operator saja yang mengelola berapapun air yang masuk ke Instalasi, Â adapun soal ketersediaan air baku bukan kewenangan kami," ungkapnya.