Mohon tunggu...
Surya AdiWijaya
Surya AdiWijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Surya adi wijaya

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Pesona Tawangmangu: Surga Kopi, Buah dan Tanaman Kesehatan

21 Agustus 2025   09:30 Diperbarui: 21 Agustus 2025   09:30 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumbuhan Kopi di Tawangmangu

Tawangmangu, merupakan kawasan pariwisata di lereng barat Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar yang sejak dulu dikenal sebagai destinasi wisata alam berupa panorama pegunungan yang indah dan udara yang sejuk. Dibalik keindahan alamnya, Tawangmangu memiliki potensi besar sebagai penghasil komoditas pertanian mulai dari kopi dengan cita rasa yang unik, berbagai tanaman herbal dan aneka buah buahan segar seperti strawberry, jeruk hingga black sapote buah asal meksiko.

Perkebunan kopi di tawangmangu mulai berkembang pada tahun 2019 melalui program tanam seribu oleh perhutani kabupaten karanganyar. Kopi yang ditanam tumbuh subur berkat tanah dan iklim yang mendukung perkembangan kopi. Kehadiran kopi tawangmangu bukan sekedar komoditas lokal, tetapi menjadi daya tarik wisatawan, khususnya melalui kafe dan agrowisata yang semakin berkembang. Salah satu petani kopi, Sadino, menyatakan bahwa "Kopi Tawangmangu ini memiliki rasa yang unik, berbeda dengan kopi daerah lainnya."

Buah Black Sapote
Buah Black Sapote

Selain itu, tawangmangu juga menjadi sentra dari berbagai buah buahan segar seperti strawberry, jeruk hingga buah unik asal meksiko Black Sapote. Udara sejuk dan tanah yang subur menciptakan lingkungan yang baik untuk tanaman berkembang. Wisatawan dapat langsung menikmati pengalaman memetik buah segar dari kebun-kebun warga.

Mayu, seorang petani buah menyebutkan, "Buah Black Sapote punya rasa yang unik, seperti perpaduan antara puding coklat dan buah alpukat. Buah ini baik dikonsumsi untuk mencegah penyakit jantung."

Bukan hanya kopi dan buah masyarakat Tawangmangu membudidayakan berbagai tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Tanaman ini seperti jahe, kunyit, stevia dan kapulaga. Hasil pembudidayaan tanaman ini dikonsumsi pribadi oleh masyarakat setempat sebagai tanaman obat keluarga (TOGA) dan diperjual belikan kepada para wisatawan yang tertarik.

Bu Anik salah satu warga yang secara rutin menanam tumbuhan herbal menyampaikan bahwa, perkebunan tanaman herbal cukup menjanjikan selain dapat dikonsumsi oleh keluarga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan masyarakat sekitar.

Tawangmangu bukan hanya desa wisata belaka, tetapi dapat menjadi sentra produksi pertanian yang mampu mendorong kesejahteraan masyarakat sekitar melalui daya tariknya yang tak terlupakan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun