Mohon tunggu...
surya hadi
surya hadi Mohon Tunggu... Administrasi - hula

Pengkhayal gila, suka fiksi dan bola, punya mimpi jadi wartawan olahraga. Pecinta Valencia, Dewi Lestari dan Avril Lavigne (semuanya bertepuk sebelah tangan) :D

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menikah dan Janji Setia

19 Desember 2019   13:13 Diperbarui: 19 Desember 2019   13:23 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: katilgoyang.blogspot.com

Dua hari terakhir, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang istri yang dengan kejamnya memukul suaminya yang sepertinya lumpuh dan terkena stroke. Sang suami yang tidak bisa berbicara dengan jelas, hanya bisa meraung kesakitan layaknya anjing yang di siksa,

Ketika melihat itu, saya hanya bisa menarik nafas panjang, lalu menutup mata sejenak.

Saya teringat feed seseorang yang saya follow instagramnya yang pernah. Dalam feednya, dia pernah menuliskan bagaimana suaminya sangat setia mendampinginya dalam masa kehamilan pertamanya, memenuhi keinginannya yang mungkin aneh, hingga tetap setia disampingnya ketika mungkin tubuhnya merasakan sakit yang tidak mengenakkan.

"Dalam sehat ataupun sakit.." begitu jawaban suaminya ketika ia meminta maaf karena sering merepotkan suaminya dalam masa-masa kehamilan pertamanya.

Kepala saya terbang, mengingat beberapa moment pernikahan teman saya, terutama ketika pemberkatan mereka di gereja yang  saya hadiri. Ada moment di mana kedua mempelai mengucapkan janji setia mereka di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dan Gereja bahwa mereka akan tetap saling setia baik dalam senang dan susah, ataupun sehat dan sakit.

Sekali lagi : "Dalam senang  dan susah, ataupun sehat dan sakit."

sumber: astaga.com
sumber: astaga.com
Well, saya bukanlah seseorang yang sudah menikah. Pengetahuan saya sebatas melihat dan paling mentok mencoba merasakan bagaimana di posisi mereka yang mengucapkan janji itu di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dan Gereja.

Video tersebut bagi saya menggambarkan bahwa ujian sesungguhnya pernikahan mungkin adalah ketika dimana salah satu di antara kita (anda dan pasangan) tidak lagi sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya. Di mana salah satu di antara kita mungkin harus menjadi seorang yang berbesar hati untuk mengalah dan menyingkirkan semua ego dan keinginan kita, lalu menjadi pelayan yang setia bagi pasangan kita yang mungkin sudah tidak seperti ekspektasi kita ketika kita menikahinya.

Mungkin dia sudah tua dan jelek.

Mungkin dia sudah tidak bisa lagi di ajak berbicara dan bercerita.

Mungkin dia sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan kita baik secara lahiriah dan batiniah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun