Mohon tunggu...
Hari Suroto
Hari Suroto Mohon Tunggu... peneliti Balai Arkeologi Papua -

Hi, I'm an archaeologist and lecturer but not same with Indiana Jones

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menelusuri Jejak Burung Surga di Kampung Abar Sentani

11 September 2018   16:53 Diperbarui: 22 September 2018   19:36 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

La phase Abar, la plus recente, coincide avec la mise en place des styles de la ceramique aujourd'hui encore produite par les femmes du village d'Abar, ique aujourd'hui encore produite par les femmes du village d'Abar, sebuah informasi tentang pembuatan gerabah di Kampung Abar dalam buku Objets de pouvoir en Nouvelle-Guinee, yang ditulis oleh Anne-Marie et Pierre Ptrequin dari Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS), Perancis. 

Setahun yang lalu, saya menemani Prof. Dr. Wulf Schiefenhövel dari Max Planck Institut für Ornithologie dan Dr. Marian Vanhaeren dari Archéologiques Université de Bordeaux mengunjungi Kampung Abar. 

Sambil menikmati papeda hangat, kepala Suku Abar, Naftali Felle, bercerita sekitar tahun 1990-an, Anne-Marie dan suaminya, Pierre Ptrequin, berbulan-bulan tinggal di rumahnya. 

Masih ingat Bhin Bhin? Maskot Asian Games 2018. 

Bhin Bhin adalah seekor burung cenderawasih (Paradisaea Apoda), fauna endemik Papua. 

Terus apa hubungannya Bhin Bhin dengan Kampung Abar? 

Coba saja googling dan search Kampung Abar, informasi yang muncul lebih banyak adalah Kampung Abar penghasil kerajinan gerabah di Danau Sentani. 

Ternyata, dari obrolan dengan Pak Naftali Felle, wisatawan bule mengenal Kampung Abar sebagai destinasi wisata Bird of Paradise Watching. 

Menurut Pak Naftali, bule-bule ini tujuannya hanya satu, mengabadikan keelokan burung cenderawasih yang kini terancam punah. 

Burung Cenderawasih Mati Kawat atau Seleucidis Melanoleuca atau Cenderawasih 12 Antena dapat diamati dan dilihat pada pagi buta di hutan Kampung Abar. 

Untuk mencapai lokasi pengamatan ini, biasanya dari Kampung Abar berangkat sore hari dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak di dalam hutan dan setelah sampai di spot bird watching, yaitu sebuah pondok yang terbuat dari daun kelapa kering, sambil menantikan fajar pagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun