Mohon tunggu...
Suriadi Dhafa3
Suriadi Dhafa3 Mohon Tunggu... statistisi

Statistisi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Statistik Berdampak, Indonesia Maju: Momentum Hari Statistik Nasional 2025

26 September 2025   17:00 Diperbarui: 26 September 2025   16:22 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peringatan Hari Statistik Nasional yang jatuh setiap 26 September kembali menjadi sorotan pada tahun 2025. Tahun ini mengusung tema “Statistik Berdampak untuk Indonesia Maju,” sebuah ajakan kolektif yang semakin relevan di tengah percepatan transformasi digital dan tantangan pembangunan Nasional. Tema ini menegaskan bahwa data statistik yang akurat, terpercaya, dan mudah diakses merupakan fondasi utama dalam pengambilan kebijakan strategis untuk mempercepat kemajuan Indonesia.

Peran statistik tidak sekadar angka yang tertera di tabel, melainkan menjadi “kompas” dalam berbagai bidang, mulai dari ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga lingkungan hidup. Data yang valid dan terintegrasi memberikan pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat ruang untuk mengambil keputusan berbasis bukti (evidence-based policy). Contohnya terlihat dari data ketenagakerjaan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Informasi tingkat pengangguran terbuka dan perkembangan sektor-sektor penyerap tenaga kerja menjadi rujukan penting dalam merancang program peningkatan kualitas sumber daya manusia, termasuk perencanaan pelatihan vokasi dan kebijakan penciptaan lapangan kerja yang lebih produktif.

Transformasi digital semakin memperkuat peran statistik. Pemanfaatan teknologi big data, kecerdasan buatan, dan sistem survei daring mempercepat proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis informasi. BPS, sebagai garda terdepan penyedia data Nasional, terus beradaptasi. Berbagai survei kini dilengkapi dengan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI), integrasi registrasi administrasi kependudukan, serta pemanfaatan dashboard interaktif. Dengan begitu, data yang dihasilkan menjadi lebih cepat, responsif, dan adaptif terhadap dinamika sosial ekonomi yang terus berubah.

Capaian BPS dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan lompatan penting. Sensus Penduduk (SP 2020) yang digelar di tengah pandemi berhasil memanfaatkan metode daring dan lapangan secara hibrida, menjangkau lebih dari 270 juta jiwa. Data ini menjadi dasar bagi perencanaan pembangunan jangka menengah dan panjang, mulai dari pemetaan kebutuhan sekolah hingga proyeksi layanan kesehatan. Di sektor pertanian, Sensus Pertanian (ST 2023) memberi gambaran mutakhir mengenai jumlah rumah tangga petani dan pola usaha tani. Informasi ini sangat krusial bagi kebijakan ketahanan pangan serta program modernisasi pertanian.

Tak hanya itu, publikasi rutin seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Produk Domestik Bruto (PDB) triwulanan, dan Tingkat Kemiskinan telah menjadi rujukan utama bagi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Data inflasi yang dikompilasi BPS pun membantu Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga, yang pada gilirannya menjaga daya beli masyarakat.

Ketersediaan data terbuka (open data) menjadi langkah penting lain. BPS kini menyediakan berbagai portal seperti BPS Statistics Indonesia dan BRS Online yang dapat diakses publik secara gratis. Akademisi, peneliti, bahkan pelaku start-up memanfaatkan data tersebut untuk inovasi. Contoh nyatanya adalah pemanfaatan data kependudukan dan peta kemiskinan untuk program penyaluran bantuan sosial berbasis teknologi finansial, sehingga distribusi bantuan menjadi lebih tepat sasaran dan transparan.

Meski demikian, tantangan belum sirna. Kesenjangan kapasitas sumber daya manusia di daerah, keterbatasan infrastruktur jaringan di wilayah terpencil, serta literasi data di masyarakat masih perlu ditingkatkan. Pemerintah perlu terus memperluas pelatihan enumerator, mengembangkan infrastruktur internet, dan mendorong budaya penggunaan data dalam setiap pengambilan keputusan, baik di tingkat desa maupun Kota besar. Peningkatan kolaborasi lintas kementerian, lembaga, hingga sektor swasta menjadi kunci agar statistik benar-benar berdampak luas.

Momentum Hari Statistik Nasional 2025 menjadi ajakan penting untuk seluruh elemen bangsa. Kita perlu menumbuhkan kesadaran bahwa data bukan sekadar laporan tahunan, melainkan dasar untuk menentukan arah kebijakan dan masa depan. Dengan memanfaatkan data yang akurat, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan, Indonesia mampu mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Mengusung semangat “Statistik Berdampak untuk Indonesia Maju”, mari bersama-sama mendukung penguatan ekosistem data Nasional. Dengan statistik yang tepat dan berdampak, Indonesia tidak hanya mampu menghadapi dinamika ekonomi global, tetapi juga bersaing secara kompetitif di kancah internasional. Dari angka-angka yang dirilis BPS, lahirlah kebijakan yang menyejahterakan rakyat, memperkuat fondasi negara, dan menuntun kita menuju Indonesia yang lebih cerdas, inklusif, dan tangguh berbasis data.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun