Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Trip

Foto Album di Selong Belanak

23 Februari 2020   14:44 Diperbarui: 23 Februari 2020   17:40 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tepat pada pukul 06.40 kulajukan motorku menuju sekolah. Pada pagi ini kendaraan dibeberapa ruas jalan kota Mataram tidak ramai seperti biasa. Hal ini cukup dimaklumi karena hari ini libur akhir pekan, (23/02/2020). Sehingga aku bisa cepat sampai di sekolah tepat waktu sesuai perjanjianku dengan siswa yang akan aku dampangi dalam suatu kegiatan. 

Setelah semua terkumpul di depan sekolah, kamipun memutuskan berangkat menuju tujuan setelah diawali dengan doa bersama terlebih dulu. Dalam kegiatan ini dua mobil dan beberapa motor yang kami kendarai siap puntuk membelah jalan raya yang kami lalui. 

Saat menuju lokasi setelah keluar dari kota Mataram, kendaraan yang kami tumpangi harus sedikit hati-hati. Ternyata, di jalan kembar yang menuju Bandara Internasional Lombok ternyata cukup ramai di akhir pekan, namun sopir yang tak lain adalah salah seorang siswa yang bersama kami cukup mahir dalam mengendalikan roda empat yang kami tumpangi. Setelah keluar dari jalan kembar, kendaraan kami harus melalui jalan yang tidak terlalu lebar dan penuh kelokan serta tanjakan yang cukup menegangkan. Karena jalannya penuh dengan kelokan dan dipinggir jalan penuh dengan semak bulakar, sesekali kendaraan yang kami tumpangi berpapasan dengan kendaraan lain. Sehingga kadang kala hal tersebut membuat jantung kami begitu degdegan dibuatnya. Sehingga sesekali kami harus mengingatkan sang sopir untuk berhati-hati. Selain perjalanan yang sedikit menegangkan, perjalanan ini juga sungguh menakjubkan, karena dibeberapa titik kami disuguhkan dengan pemandangan yang cukup menakjubkan, dengan bentangan gunung yang dipenuhi oleh tanaman jagung dan kelapa yang memanjakan mata. 

Setelah perjalanan lebih dari satu jam, tibalah kami di pantai Selong Belanak Lombok Tengah. Dari jalan raya pantainya tidak begitu kelihatan karena pandangan kami dihalangi oleh kampung dan beberapa pohon yang cukup rindang di pinggir pantai. Sebelum masuk dan memarkir kendaraan, kami harus menangani salah seorang siswa yang mengalami mual-mual dan sakit kepala selama perjalanan. Fira begitu biasa dipanggil oleh teman-temannya ternyata belum sarapan sebelum berangkat. Sehingga beberapa kali ia memuntahkan isi perutnya, sehingga membuat yang lain sedikit khawatir. Namun, alhamdulilah setelah mendapat penanganan, Fira pun normal seperti sedia kala.

Dok. Pribadi, pantai  Selong Belanak
Dok. Pribadi, pantai  Selong Belanak

Setelah memasuki areal pantai, kami disuguhkan dengan pemandangan pasir putih yang membentang cukup panjang. Di bibir pantai terdapat tempat berjemur yang di sediakan oleh pelaku wisata. Terlihat beberapa turis asing berjemur dan yang lainya sedang bermain ombak sambil melakukan surfing. Untuk ukuran ombaknya sendiri tidak terlalu tinggi, tapi sebagai tempat untuk belajar surfing mungkin pantai Selong Belanak bisa menjadi salah satu pilihan.

Kamipun memutuskan mencari tempat berteduh, karena terasa benar matahari cukup panas. Namun, kelihatannya turis asing tidak merasakan hal yang sama. Karena kami bisa menyaksikan bagaimana mereka tidur di atas pasir sambil menikmati panasnya matahari. Salah seorang diantara kami berkata "mungkin di negaranya dingin kali ya", akupun menjawab dengan hanya bisa tersenyum.

Setelah menemukan tempat berteduh, lalu yang lain mulai melakukan pengambilan gambar untuk foto album sesuai dengan kelompok yang sudah dibagikan sebelumnya. Sesuai intruksi kameramen pengambilan gambar dilakukan di beberapa titik di sepanjang pantai. Sambil menikmati ramainya pantai, kami melantunkan lagu kesukaan kami dengan diiringi petikan gitar dari salah seorang di antara kami. Proses pengambilan gambar berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Namun, ada hal yang menarik yang penulis amati di pantai Selong Belanak. Bagaimana tidak kampung warga yang berada di sisi kiri ketika masuk di kelilingi tembok yang cukup tinggi. Dan di bibir pantainya berjejer perahu warga, bagitu juga yang ada dilaut. Sedangkan di sisi kanannya berderet bangunan-bangunan tidak permanen dengan menggunakan tumpuan bambu dan kayu gunung serta atapnya menggunakan seng dan daun ilalang. Di tempat tersebut menyediakan selancar surfing dan beberapa alat kebutuhan untuk berenang. Selain itu, di tempat ini menyediakan tempat karaoke serta minuman-minuman tertentu layaknya kafe-kafe elit.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Diujung selatan pantai, terdapat dermaga kecil,dan jembatan penyebrangan. Jembatan ini hanya bisa untuk pejalan kaki saja karena jembatannya sendiri bangunannya terbuat dari kayu begitu juga tiangnya, hanya saja bagian paling bawah menggunakan beton, dan jembatan tersebut tidak dibangun sampai di bibir pantai sehingga untuk dapat menikmati pemandangan di atas jembatan seseorang harus menaiki tangga terlebih dahulu untuk bisa sampai diujung tebing.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Antara kampung nelayan dan tempat bersantai, terlebih turis asing yang memadati pantai seolah semuanya bersinergi. Tak ada satu pun perahu nelayan yang ditambatkan di luar bibir pantai kampung. Sehingga para pengunjung selain dapat menikmati pasir putih yang membentang luas, juga dapat menyaksikan deratan perahu warga yang berjejer begitu rapinya. Dari dalam kampung rumah-rumah warga nelayan kelihatannya cukup berhimpitan satu dengan yang lain, sehingga untuk membangun bangunan yang baru nampaknya cukup sulit karena kampung nelayan ini sudah di kelilingi oleh tembok. Satu-satunya bangunan yang tinggi di tengah kampung nelayan ini yang bisa dilihat dari jalan raya adalah mesjid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun