Banyak sudah slogan yang dilontarkan kantor pajak untuk membuat sadar masyarakat akan kewajiban membayar pajak. Slogan yang paling populer di tengah masyarakat adalah "ORANG BIJAK TAAT PAJAK" memang tidak ada yang salah dari slogan ini, namun yang jadi masalah adalah petugas pajak banyak yang tidak TAAT akan aturan pajak yang berlaku. Mereka menjalankan tugas bak preman di terminal, memeras, memaksa, terima suap dari wajib pajak bahkan menipu dan menilep uang negara. Seharusnya penyadaran wajib pajak terhadap masyarakat dibarengi dengan kesadaran petugas pajak akan tugas dan kewajibannya.
Kesadaran petugas pajak agar tidak melakukan suap, pemerasan, penipuan, penggelapan, dsb bisa dilakukan dengan memberikan "ILMU KEJUJURAN" yang tidak pernah mereka dapatkan dari dunia pendidikan manapun, karena "ILMU KEJUJURAN" merupakan anak cabang dari ilmu penerapan agama. Jadi ketika menyeleksi para calon petugasnya bukan hanya dilihat dari tingginya nilai IPK, Almamater, atau besar kecilnya uang sogokan, yang terpenting adalah apakah para calon petugas pajak mempunyai bekal agama yang kuat serta memperbaiki terus sistem birokasi kantor pajak.
Tidak ada kata lain "BERSIH-BERSIH" dari TIKUS berdasi harus dilakukan agar sistem birokrasi menjadi kuat dan membentuk kinerja yang bagus serta mental petugas pajak yang bertanggung jawab, jujur dan amanah. Kalau tidak sekarang kapan lagi??? kalau bukan kita siapa lagi ??? Ingat KEJAHATAN ada bukan hanya ada niat di hati tapi juga karena ada KESEMPATAN. waspadalah slogan pajak "ORANG BIJAK TAAT PAJAK" ditambahkan menjadi "ORANG JAHAT ADA DI KANTOR PAJAk" !!!