Pagi ini tiba-tiba HP ku berdering. Aku tak segera angkat, karena lagi sibuk dengan pekerjaan yang lain. Kemudian aku cek, ternyata itu panggilan dari mbak Sitir, teman sekantorku dulu. Segera aku menelepon balik untuk mencari tahu ada apa gerangan.
" Assalammu'alaikum. Dik Pri, kebun melonnya buka jam berapa?" begitu suara mbak Sitir dari seberang sana sebelum aku sempat bertanya.
"Waalaikum salam mbak. Paling sekitar jam 08.00. Nunggu anak-anak PKL datang." jawabku.
"Kapan rencana panennya dik?"
"Paling sekitar 8 sampai 10 hari lagi baru bisa dipanen melonnya mbak"
"Oh gitu ya. Aku di kebun melon yang pojok sekarang. Kalau begitu aku tak jalan- jalan ke kebun yang di tengah sawah saja. Ini aku mau jalan-jalan ke Polaman" Â ucap mbak Sitir.
"Apa ke sumber air saja mbak? nanti sarapan nasi jagung disana. Sampean jalan dengan siapa?" aku menawari mbak Sitir untuk mampir di sumber air.
"Oh baik kalau begitu, aku ke sumber air saja. Ini aku jalan-jalan sama mbak Puji dan bu Heru. Aku langsung ke sumber air ya dik"
" Ya mbak. Sampean tunggu dulu disana. Masih ingat kan jalannya. Sabar sedikit ya aku belikan nasi jagung dulu ke warung. Nanti aku nyusul kesana." aku segera mengakhiri pembicaraan dan menutup telpon.
Isteriku yang dari tadi duduk disampingku menanyakan siapa yang menelepon. Lalu aku ceritakan semuanya, dan dia kemudian segera mengajakku menyusul.