Mohon tunggu...
supri yadi
supri yadi Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya adalah mahasiswa dari universitas jember dan saya memiliki ketertarikan pada menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran dan Dinamika Ekonomi Perkotaan dalam Pembangunan Kota

10 September 2025   16:59 Diperbarui: 10 September 2025   16:58 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


       Ilmu Ekonomi Perkotaan adalah cabang ilmu baru yang mulai berkembang sekitar tahun 1950-an. Cabang ilmu ini muncul karena para ahli ekonomi mulai menyadari pentingnya mengkaji permasalahan perkotaan, seperti kepadatan, kemacetan, ketidaklayakan permukiman, kemiskinan, tunjangan dan upah yang rendah, hingga tingginya kriminalitas dan polusi. Ilmu ini bertujuan untuk menganalisis dan mencari solusi dari berbagai permasalahan tersebut, agar tidak tertinggal dari perkembangan ilmu ekonomi lainnya.Perkembangan dan kemajuan suatu kota sangat dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi dan kebijakan wilayah yang bersangkutan, baik dalam skala mikro maupun makro. Kota merupakan pusat kegiatan ekonomi, pusat pemerintahan, pusat perusahaan, sosial, jasa, dan sebagainya.Pembangunan sebuah kota dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti keadaan alam, lokasi geografis, kebudayaan, politik, ekonomi, keuangan, dan lain-lain. Pembangunan yang ideal harus didasarkan pada perencanaan yang matang dan realistis untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.Tiga Unsur Utama dalam Pembangunan KotaMenurut Rokhadihardjo (1985), pembangunan sebuah kota harus memiliki tiga unsur utama: --Scale of economies: Didefinisikan sebagai ekonomi yang disebabkan oleh skala produksi, di mana kota mampu memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan sehari-hari dengan biaya yang lebih rendah. --Comparative advantages: Terjadi ketika suatu waktu atau tempat memiliki keuntungan relatif dalam memproduksi barang dan jasa. Adanya keunggulan komparatif membuat wilayah lebih menarik untuk dikembangkan sebagai pusat produksi dan perdagangan. Faktor-faktor seperti kondisi alamiah, lokasi, dan biaya transportasi turut mempengaruhi produksi, sehingga berdampak pada harga jual. -- Amenities: Mengacu pada hal-hal yang membuat kota menjadi lebih menarik bagi penduduk, seperti fasilitas publik, infrastruktur, atau lingkungan yang baik. Amenities sangat penting untuk menarik dan mempertahankan penduduk serta memastikan kualitas hidup yang baik.Penting untuk dicatat bahwa perencanaan pembangunan kota tidak hanya berdasarkan jumlah penduduk per kilometer persegi. Perencanaan harus memperhatikan tingkat pendapatan masyarakat, lingkungan, dan ruang yang tersedia. Richardson (1973) berpendapat bahwa ukuran suatu kota tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil agar tidak menimbulkan masalah baru. Ukuran kota yang terlalu besar dapat menyebabkan kemacetan, polusi, kejahatan, peningkatan pengangguran, dan kawasan kumuh. Sebaliknya, kota yang terlalu kecil mungkin menghadapi masalah struktural, kurangnya peluang ekonomi dan sosial, serta keterbatasan kapasitas untuk berkembang.Analisis dalam Ilmu Ekonomi PerkotaanDalam menganalisis ekonomi perkotaan, ada beberapa pendekatan utama yang digunakan:1. Pendekatan Ekonomi LokasiPendekatan ini menganggap ekonomi lokasi sebagai salah satu cabang ilmu ekonomi spasial yang melihat hubungan sebab-akibat antara kota dan negara. Analisis ini menekankan pada lokasi sebagai faktor utama. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan ini adalah: -- Biaya transportasi dipertimbangkan sebagai faktor utama. -- Keseimbangan ekonomi dapat tercapai. -- Pemerintah dianggap tidak campur tangan atau ikut campur hanya untuk memperbaiki keadaan.Prinsip dasar dari pendekatan ini adalah: --Kota adalah sebuah satuan ekonomi yang terbuka. --Variabel-variabel yang diamati dianggap konstan, sehingga tidak banyak memengaruhi hasil analisis. --Perubahan ekonomi kota tidak memengaruhi ekonomi nasional.2. Pendekatan Kota NegaraPendekatan ini menganggap kota layaknya sebuah negara yang melakukan perdagangan dengan negara lain. Dalam pendekatan ini, perlu adanya keseimbangan ekspor-impor jangka pendek dan panjang. Pendekatan ini menggunakan teori ekonomi makro untuk menganalisisnya, dengan asumsi: -- Kota perlu menjaga keseimbangan ekspor dan impor. --Campur tangan pemerintah diperlukan untuk mengatasi perekonomian yang tidak stabil.Prinsip dasar dari pendekatan ini adalah: - Kota dianggap sebagai negara. - Diperlukan keseimbangan ekspor-impor jangka pendek dan panjang. - Menggunakan pendekatan ekonomi makro. - Intervensi pemerintah diperlukan.3. Pendekatan Keseimbangan SebagianPendekatan ini menganggap suatu kota sebagai kesatuan yang sangat kompleks. Oleh karena itu, analisis ekonomi makro saja tidak cukup. Dalam pendekatan ini, digunakan sejumlah asumsi, di mana beberapa variabel dianggap konstan sesuai dengan indikasi yang diperkirakan. Pendekatan ini juga menggunakan teori permintaan dan penawaran.Prinsip dasar dari pendekatan ini adalah: - Kota adalah sebuah satuan ekonomi yang terbuka. - Diasumsikan bahwa variabel-variabel di luar observasi adalah konstan. - Perubahan ekonomi kota tidak memengaruhi ekonomi nasional.Cakupan dan Fungsi Ekonomi PerkotaanCakupan studi ekonomi perkotaan meliputi tingkat makro dan mikro. Studi ekonomi mikro mengkaji aktivitas yang dilakukan di rumah tangga dan perusahaan serta interaksi keduanya. Sementara itu, ekonomi makro digunakan untuk mengukur variabel agregat dari suatu kota, seperti Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), pendapatan per kapita, dan lain sebagainya.Satu hal yang menjadi fokus utama adalah eksternalitas, yang merupakan dampak dari aktivitas ekonomi suatu individu atau perusahaan terhadap orang lain. Misalnya, polusi yang dihasilkan oleh pabrik dapat memengaruhi kualitas udara bagi masyarakat sekitar. Pemerintah berperan sebagai regulator untuk menangani eksternalitas ini, memastikan biaya dan manfaatnya diperhitungkan secara adil.Fungsi KotaFungsi kota dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian menurut Branch (1996): - Ekonomi Pemerintah: Fungsi ini mencakup pelaksanaan pemerintahan kota, seperti alokasi dan belanja departemen-departemen, serta manajemen layanan publik seperti air, listrik, dan distrik khusus. - Ekonomi Swasta: Fungsi ini berkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh sektor swasta, seperti berbagai perusahaan industri, komersial, dan sektor lainnya. -Ekonomi Khusus: Fungsi ini mencakup organisasi nirlaba, organisasi sosial, dan yayasan yang tidak dibiayai oleh pajak, namun juga memiliki peran penting dalam perkembangan kota.Secara keseluruhan, ilmu ekonomi perkotaan memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami dinamika kota, menganalisis tantangan yang ada, dan merumuskan kebijakan yang efektif untuk pembangunan yang berkelanjutan. Dengan memahami hubungan antara scale of economies, comparative advantages, dan amenities, serta pendekatan analisis yang tepat, kita dapat menciptakan kota yang lebih layak huni, produktif, dan adil bagi semua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun