Kisah Satu Gelas Minuman Teh Manis Panas
Hari Kamis (17/7/25) hujan turun sejak pagi hari. Sekitar pukul sepuluh pagi, saya membuat teh manis panas. Padahal, pada pukul enam pagi saya sudah minum kopi ginseng!
Suhu udara yang relatif sejuk membuat badan ingin dihangatkan. Di rumah, saya sudah terbiasa membuat minuman sendiri meskipun ada istri atau anak-anak.
Membuat minuman teh hangat tidak membutuhkan waktu lama. Ada teh celup! Saya tinggal merebus air secukupnya, menyiapkan cangkir, dan menambahkan sedikit gula serta memasukkan satu saset teh celup. Setelah air mendidih, saya tuangkan perlahan ke dalam cangkir yang sudah ada sendoknya. Konon dengan meletakkan sendok di dalam cangkir, suhu panas dari air yang mendidih akan terbagi.
Artinya, suhu yang panas akan terbagi menyentuh sendok, gula, saset teh, dan dinding cangkir. Dengan begitu, cangkir tidak mudah pecah. Jika ingin percobaan, silakan menuangkan air mendidih ke dalam cangkir yang kosong. Dijamin, cangkir akan mudah pecah.
Harga Satu Gelas Teh Manis Panas di Area CFD Klaten
Pada hari Ahad (6/7/25) saya dan keluarga besar Trah Sastro Martoyo ikut meramaikan acara CFD (Car Free Day) di Jalan Pemuda Klaten, Jawa Tengah. Panjang jalan yang digunakan untuk acara tersebut sekitar satu setengah kilometer. Pedagang yang menjajakan barang dagangan cukup banyak di sisi kiri dan kanan jalan.
Saya merasa cukup senang saat mendapatkan minuman yang saya cari-cari, yaitu cendol dawet. Dengan menikmati satu gelas minuman yang segar, manis, dan harum itu saya mendapatkan kekuatan baru untuk lebih bersemangat dalam berjalan kaki menyusuri jalan aspal.
Menjelang pukul sembilan, saya merasa haus lagi. Tentu, saya ingin menikmati minuman lain. Nah, ada pedagang minuman yang tampak sudah sepi pembeli. Saya pun mendekati penjual minuman tersebut. Harga satu gelas (plastik) minuman teh manis panas Rp 3.000 (tiga ribu rupiah).Â