Mengatur Waktu sebelum Berpacu
Rencana kegiatan satu bulan ke depan sudah terbentang. Ancang-ancang harus dimulai. Persiapan harus dimatangkan. Satu hari harus menghasilkan satu artikel dan dimuat di Kompasiana. Itu tantangan "berat". Apalagi tema yang disodorkan terkait "Pendidikan", benar-benar harus jeli. Perlu sudut pandang atau analisis dari sisi yang "tidak umum".
Kalau hanya "bercerita" soal Pendidikan yang "biasa-biasa" saja, sudah banyak orang tahu, tentu tidak akan menarik minat pembaca. Apalagi artikel yang dituliskan kelak akan dijadikan buku. Kita harus jeli dalam memilih sudut pandang terkait pendidikan.
Sungguh, ini adalah tantangan yang "berat' dan perlu persiapan matang. Banyak guru, dosen, ustaz yang pandai berkata-kata (berbicara) tetapi belum tentu pandai menuangkannya dalam bentuk tulisan. Demikian pula sebaliknya, ada orang yang karya tulisnya bagus tetapi saat diminta untuk berceramah, kurang greget!
Selain itu, ada orang yang setengah-setengah. Karya tulisnya tidak bagus-bagus amat dan saat ceramah sedang-sedang saja isi ceramahnya.
Baik. Sebelum tulisan ini melanglang ke mana-mana, kembali pada judul, Mengatur Waktu sebelum Berpacu. Ya. Mulai tanggal 1 -- 28 Februari 2023 ada tantangan menulis satu hari satu artikel dan dimuat di Kompasiana. Tema terkait Pendidikan.
Dalam rentang waktu 28 hari harus menulis tiada putus. Satu hari satu artikel. Bagaimana cara menyiasati sementara kita juga harus melakukan aktivitas lain?
Pertama-tama kita harus fokus. Kita harus berjanji bahwa dalam satu hari harus dapat menayangkan satu artikel di Kompasiana. Kita harus yakin bahwa hal itu tidak mustahil. Sudah banyak bukti.
Kedua, kita harus memanfaatkan, waktu kapan ada senggang agak lama. Maksudnya, ada hari libur kerja atau ada jeda waktu kerja yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menulis.
Anggap saja pada hari Ahad kita libur total tidak bekerja di sekolah, kantor, atau tempat lain. Nah, pada saat libur tersebut, kita harus menyiapkan "tabungan" tulisan. Kita tidak hanya menulis satu judul artikel. Pada hari libur itu, kita mencoba menulis dua atau tiga artikel.
Untuk apa "menabung" tulisan? Ya. Sewaktu-waktu kita sedang tidak "mood" untuk menulis atau kebetulan pekerjaan sedang menumpuk, kita masih dapat menayangkan artikel yang kita tabung tersebut.