Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Persiapan Resepsi Pernikahan Keponakan

16 Januari 2023   08:18 Diperbarui: 16 Januari 2023   08:29 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persiapan Resepsi Pernikahan Keponakan

Sambil menyelam minum air. Peribahasa itu sudah sering kita dengar. Arti dari peribahasa juga sudah banyak dipahami masyarakat Indonesia. Apa coba? Melakukan satu kegiatan, ternyata kegiatan lain dapat dilakukan pula dalam waktu yang hampir bersamaan. Dalam satu waktu ada lebih dari satu kegiatan yang dapat dilakukan.

Kami pulang ke Klaten dalam rangka menjenguk ibu kandung, Bu Suparti. Selain itu, kami dapat menghadiri acara pernikahan keponakan kami, Atika Wahyuningrum binti Sriyono-Harwahyuni.

Menjenguk orang tua yang masih dalam kondisi sehat memang sangat menyenangkan. Kami dapat bersenda gurau. Kami dapat melakukan aktivitas bersama.

Pada hari Ahad tanggal lima belas Januari 2023 kami mengunjungi tempat tinggal Sriyono-Harwahyuni. Kami datang untuk melihat-lihat persiapan acara akad nikah dan resepsi yang akan dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu (17-18 Januari 2023). Acara akad nikah pada hari Selasa, 17 Januari 2023. Acara resepsi hari Rabu, 18 Januari 2023.

Acara hajatan di tempat Sriyono-Harwahyuni memiliki tradisi unik. Meskipun acara masih beberapa hari lagi, persiapan sudah dilakukan jauh hari. Para tamu sudah ada yang datang. Umumnya mereka berasal dari luar kota. Hari Sabtu dan Ahad sudah ada yang datang "menyumbang".

Ya. Ada beberapa tamu yang datang membawa bahan mentah makanan seperti beras, gula pasir, dan kebutuhan dapur yang lain. Bahan mentah itu sengaja disumbangkan jauh hari sebagai bantuan untuk menyemarakkan acara resepsi.

Naik mobil Mas Wawan (dokpri)
Naik mobil Mas Wawan (dokpri)
Kami datang dengan mengendarai mobil Mas Wawan. Ia menjadi pengemudi ditemani putra semata wayangnya, Gavin. Mas Wawan adalah putra kedua Sukarno-Suminten (almarhum/almarhumah). Almarhumah Suminten (ibu kandung Mas wawan) adalah kakak kandung saya paling tua.

Enam orang berada dalam mobil: Mas Wawan (pengemudi), saya (Suprihadi), istri tercinta (Siti Asfiyah), ibu kandung (Suparti), dan adik bungsu (Tarti). Nama ibu kandung dengan adik bungsu hampir sama. Empat aksara terakhir sama.

Kursi roda ibu tidak ketinggalan dibawa dan diletakkan pada bagian bagasi mobil. Gavin duduk pada bangku paling belakang seorang diri. Istri, ibu kandung, dan adik bungsu duduk pada bangku bagian tengah.

Kami berangkat dari rumah ibu kandung di Dukuh Ketinggen, Desa Karanglo, Klaten Selatan. Lokasi yang kami tuju (rumah Sriyono-Harwahyuni) di Dukuh Macanan, Desa Blimbing, Kecamatan Karangnongko, Klaten. Banyak dukuh kami lewati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun