Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesona Budaya Nusantara di SMP Muhammadiyah 1 PPU

15 Desember 2022   20:23 Diperbarui: 15 Desember 2022   20:56 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesona Budaya Nusantara di SMP Muhammadiyah 1 PPU, Rabu, 14-12-2022

Ragam budaya nusantara tiada terhingga. Dari ujung pulau Sumatera hingga Papua kebudayaan berupa tari-tarian dan lagu-lagu sering kita saksikan pada berbagai acara.

Pada hari Rabu tanggal 14 Desember 2022, kami, tiga pengawas sekolah jenjang SMP Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menghadiri acara pentas seni dan bazar di SMP Muhammadiyah 1 PPU di Kecamatan Sepaku. Lokasi sekolah cukup dekat dengan Titik Nol Nusantara, IKN. Tema pentas seni dan bazar adalah Pesona Budaya Nusantara. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

Dokpri
Dokpri
Saya tiba di rumah Pak Mokhamad Syafii sebelum pukul setengah tujuh pagi. Mobil dinas pengawas sudah siap di halaman yang sangat sempit di depan rumah tersebut. Sebelumnya, halaman rumah agak lebar. 

Berhubung ada proyek pelebaran jalan beberapa tahun silam, halaman rumah itu tinggal beberapa sentimeter saja. Sepeda motor saya parkir di dekat dinding depan ruang tamu. Mobil pribadi Pak Syafii terparkir di garasi terbuka. Sepeda motor untuk kerja istri Pak Syafii sudah terparkir di dekat tempat saya menaruh sepeda motor saya.

Dokpri
Dokpri
Untuk membuat kenang-kenangan, saya melakukan swafoto di depan mobil dinas di dekat sepeda motor yang saya parkir. Dengan membuat rekaman tempat saya berada, sangat mudah untuk memberitahukan kepada siapa pun yang bertanya posisi saya saat itu.


Dokpri
Dokpri
Pak Mokhamad Syafii membawa bekal rebus-rebusan. Saya intip bekal itu, ada pisang kepok rebus, ubi rebus, dan jagung ketan rebus. Semuanya masih hangat. Tentu akan sangat nikmat disantap dalam perjalanan ke Sepaku.

Dokpri
Dokpri
Saya merasa sangat beruntung memiliki banyak teman pengawas yang dapat menyetir mobil. Jika ada kegiatan ke sekolah binaan yang agak jauh, saya dapat minta bantuan kepada pengawas yang memiliki waktu longgar untuk mengantar. Saya memang belum dapat menyetir mobil dan rasanya belum akan belajar menyetir. Pada saat perjalanan berangkat ke SMP Muhammadiyah 1 PPU, Pak Mokhamad Syafii yang mengemudikan mobil dinas tersebut.

Dokpri
Dokpri
Kami singgah di rumah Pak Anas Baenana untuk menjemputnya. Sebelum tiba di rumah Pak Anas Baenana di belakang SMP 5 PPU, saya sudah menyampaikan info di WAG Pengawas SMP perihal posisi kami. Dengan begitu, saat kami tiba di rumah ayah Dzaky itu, yang bersangkutan sudah siap.

Setelah kami bertiga berada dalam mobil, saya pun segera menginformasikan kepada Pak Amin Susilo, kepsek SMP Muhammadiyah 1 PPU, bahwa kami datang bertiga. Hal itu penting diinfokan agar tuan rumah mengetahui berapa jumlah pengawas yang datang.

Dokpri
Dokpri
Dalam perjalanan menuju wilayah Sepaku, kami harus bersabar. Pada beberapa titik kami harus bergiliran melewati jalan yang sedang dalam perbaikan. Satu sisi jalan diperbaiki, sisi lain yang dapat dilewati tidak dapat dua kendaraan berpapasan. Harus bergantian.

Dokpri
Dokpri
Gerimis mengiringi perjalanan kami mendekati lokasi sekolah. Pada saat tiba di belokan jalan ke kanan, saya sempat memotret papan nama penunjuk arah lokasi sekolah. Berhubung gerimis di luar, gambar yang dihasilkan agak kabur. Ada titik-titik air menempel pada kaca mobil yang membuat tulisan kurang jelas terbaca.

Pak Amin Susilo dan beberapa guru menyambut kedatangan kami dengan senyum sumringah. Gerimis yang masih turun tidak membuat kami kecewa. Justru dengan adanya gerimis, udara terasa sejuk. Kami bertiga segera duduk pada tempat yang sudah disediakan.

Beberapa saat setelah kami menikmati kudapan, acara seremonial dimulai. Suara pembawa acara cukup nyaring terdengar. Apalagi tepat di depan tempat duduk kami ada salon pengeras suara. Setiap kata yang diucapkan MC tersebut sangat jelas kami dengar.

Dokpri
Dokpri
Tamu yang hadir cukup banyak. Ada tiga kepala SD terdekat yang diundang. Ada anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara yang kebetulan alumnus SMP Muhammadiyah 1 PPU hadir pula. Acara seremonial berlangsung cukup lancar: pembukaan, pembacaan doa, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Dokpri
Dokpri
Kami bertiga mendapatkan tempat pada sisi sebelah kanan panggung, tepat di depan kipas angin sebelah kanan. Dengan begitu, saat saya memotret, kipas angin sering tampak (ikut kena jepret).

Acara sambutan demi sambutan dilangsungkan dengan selingan. Satu kali sambutan dilanjutkan satu penampilan seni. Sambutan berikutnya, diikuti satu penampilan seni. Dengan begitu, para tamu undangan tidak bosan. Jika acara sambutan susul-menyusul, lebih dari tiga kali tentu akan membuat hadirin jenuh.

Seksi acara cukup piawai dalam upaya menyajikan rangkaian acara seperti itu. Tentu saja peran kepala sekolah yang merangkap sebagai ketua panitia sangat penting dalam meramu acara yang disajikan kepada para tamu undangan.

Dokpri
Dokpri
Saya, Suprihadi, selaku pengawas pembina SMP Muhammadiyah 1 PPU mendapatkan giliran untuk memberikan sambutan pula. Satu hal yang saya soroti terkait penurunan jumlah peserta didik sekolah tersebut. 

Sejak dua tahun terakhir (2020-2022) jumlah peserta didik mengalami penurunan. Hal itu dsebabkan oleh kehadiran SMP 27 PPU yang berlokasi tidak jauh dari SMP Muhammadiyah 1 PPU. Satu sumber peserta didik, yaitu SD 020 Sepaku, mayoritas lulusannya melanjutkan ke SMP 27 PPU karena lebih dekat. Sebelumnya sebagian besar lulusan SD 020 Sepaku melanjutkan ke SMP Muhammadiyah 1 PPU. 

Acara seni yang ditampilkan cukup banyak. Ada tari-tarian, vokal, pantomim, dan pembacaan puisi. Selain itu, ada penampilan tiga peserta didik perempuan yang menghafal sebuah surah Al-Quran yang agak panjang. Sebagai sekolah bercirikan agama Islam, tentu ada bibit-bibit penghafal Al-Quran.

Dokpri
Dokpri
Tiga perempuan yang tampil cukup percaya diri itu memukau para tamu undangan. Suara lantunan ayat-ayat suci yang terdengar syahdu dapat menenteramkan kalbu.

Dokpri
Dokpri
Saat ada peserta didik yang tampil, para tamu undangan asyik dengan kesibukan masing-masing. Ada yang terpesona dengan menatap panggung dengan penuh takjub. Ada pula yang merekam dengan gawai masing-masing.

Dokpri
Dokpri
Untuk melatih keberanian dan rasa percaya diri, ada peserta didik yang tampil menari seorang diri. Hal itu tentu menarik perhatian para tamu undangan. Tidak semua peserta didik berani tampil seorang diri di atas panggung.

Dokpri
Dokpri
Umumnya peserta didik tampil menari secara berkelompok. Ada yang tampil berdua. Ada pula yang tampil bertiga, sesuai jenis tari dan ketersediaan peserta didik yang mempunyai kemauan untuk tampil. 

Dokpri
Dokpri
Pada panggung yang berada di dekat musala SMP Muhammadiyah 1 PPU itu, ditampilkan pula penari yang berjumlah empat orang peserta didik.

Dokpri
Dokpri
Penari dengan jumlah lebih dari tiga orang akan tampak lebih menarik. Apalagi kostum yang dikenakan sangat menawan, penonton akan berdecak kagum.

Dokpri
Dokpri
Komposisi tari sangat mempengaruhi keelokan penampilan. Semakin banyak variasi komposisi akan membuat penampilan bertambah memukau.

Dokpri
Dokpri
Untuk aksi menari umumnya kaum perempuan yang tampil. Kemudian, untuk cabang seni yang lain, ditampilkan kaum laki-laki, yaitu seni pantomim. Ada dua peserta didik laki-laki yang tampil dengan gerak-gerak 'lucu' menampilkan cerita "Jagalah Kebersihan".

Dokpri
Dokpri
Selain pantomim, peserta didik laki-laki ada yang tampil seorang diri untuk membacakan puisi. Ada dua kali penampilan pembacaan puisi dengan judul yang menarik.

Dokpri
Dokpri
Penampilan penari semua perempuan, kemudian penampilan baca puisi dan pantomim oleh laki-laki. Selain itu, ada penampilan berpasangan. Satu peserta didik laki-laki dan satu peserta didik perempuan tampil bersama untuk bernyanyi. Suara keduanya cukup lumayan untuk didengarkan.

Kami benar-benar menikmati acara demi acara yang disajikan. Variasi seni yang ditampilkan cukup bagus dan dapat membuat  tamu undangan tidak beranjak dari tempat duduk hingga acara selesai.

Dokpri
Dokpri
Setelah acara pentas seni di panggung selesai, para tamu undangan dipersilakan melihat-lihat bazar. Ada beberapa tenda mini di pinggir lapangan. Setiap tenda mewakili satu kelas. Untuk menuju tempat bazar kami harus berhati-hati. Beberapa bagian lapangan terlihat ada genangan air. Lapangan becek.

Dokpri
Dokpri
Sebagian besar tenda bazar menjual makanan ringan dengan harga terjangkau. Kudapan itu sudah dikemas dengan mika atau bungkus plastik bening. Pak Anas Baenana tertarik membeli camilan berupa kripik pisang. Satu bungkus seharga lima ribu rupiah. Ia beli beberapa bungkus untuk oleh-oleh.

Dokpri
Dokpri
Saya pun tertarik membeli kripik singkong. Satu bungkus harga lima ribu rupiah. Rupanya pak Amin Susilo, kepsek SMP Muhammadiyah 1 PPU mengikuti langkah-langkah kami dari satu tenda ke tenda berikutnya. Ia merekam dengan wajah ceria. Sebagian besar makanan kecil yang dijual di bazar sudah ludes. Terlihat beberapa siswa sedang menghitung uang hasil penjualan.

Dokpri
Dokpri
Setelah cukup puas berkeliling dari satu tenda ke tenda lain, kami diajak masuk ke ruang tamu kepala sekolah. Kami bertiga diajak makan bersama. Ada Pak Wintala, mantan pengawas sekolah ikut hadir pula. Beliau sudah purnatugas tetapi masih tampak sehat. Kami dibelikan camilan yang cukup banyak. Ada buah kelengkeng dan kripik pisang. Terima kasih Pak Wintala.

Dokpri
Dokpri
Setelah selesai makan, kami berpamitan pulang. Pak Amin Susilo tampak sumringah karena acara sudah berjalan lancar. Dalam perjalanan pulang, driver ganti. Pak Anas Baenana menggantikan posisi Pak Mokhamad Syafii. Saya sangat bersyukur memiliki teman-teman pengawas yang suka menolong. Seharusnya saya datang seorang diri untuk menghadiri acara tersebut. Namun, saya tidak sanggup untuk berangkat seorang diri naik sepeda motor. Untunglah dua teman pengawas tersebut bersedia membantu kelancaran kegiatan.

Saya pun sangat berterima kasih kepada tuan rumah dan jajarannya (kepala sekolah, para guru, staf, peserta didik, pengurus Muhammadiyah Sepaku, para alumni, dan semua orang tua peserta didik, serta tokoh masyarakat setempat). Kerja sama dan kolaborasi yang dilakukan telah menghasilkan acara yang apik dan memuaskan banyak pihak.

Dokpri
Dokpri
Jalan yang sedang dalam tahap perbaikan harus kami lewati lagi. Satu sisi jalan sudah dicor. Sisi lain masih jalan lama. Kami harus bergiliran melewati satu sisi jalan tersebut.

Dokpri
Dokpri
Para pekerja bekerja dengan penuh semangat di jalan provinsi itu. Jalan IKN memang prioritas. Mereka tentu ingin segera menyelesaikan proyek jalan agar segera dapat dilalui tanpa hambatan.

Dokpri
Dokpri
Pak Anas Baenana berkonsentrasi penuh saat memegang kemudi mobil dinas pengawas. Jalanan yang sempit memang kurang nyaman. Apalagi pada sebagian jalan yang kami lewati, ada yang harus menanjak dan menikung.

Alhamdulillah, sebelum asar, kami sudah tiba di Penajam. Berulang-ulang saya mengucapkan rasa syukur karena kegiatan pada hari Rabu tanggal empat belas Desember 2022 dapat berjalan dengan lancar.

Penajam, 15 Desember 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun