Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bulan Baru Semangat Menggebu-gebu

1 November 2022   17:56 Diperbarui: 1 November 2022   18:01 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Baru Semangat Menggebu-gebu

Setiap tanggal satu tiba, kita wajib bergembira. Awal bulan adalah waktu yang tepat untuk memulai sesuatu yang baru. Tentu hal-hal positif yang harus ditingkatkan. Tanggal satu harus diawali dengan niat baik untuk berbuat lebih berkualitas.

Lupakan bulan yang sudah lewat. Lepaskan beban yang menggelayut. Sambut hari esok dengan program lebih konkret. Tidak perlu terjebak dengan segudang alasan yang dapat melemahkan semangat untuk berbuat lebih baik.

Pada tanggal satu November 2022 saya mengawali kegiatan pagi dengan ceria. Sebagai seorang pengawas sekolah, saya berkantor di Dinas Pendidikan. Hari ini akan dilakukan perekaman sidik jari untuk presensi (finger print). Alat perekaman presensi yang lama sudah rusak. "Alat baru" tiba di kantor baru kemarin, akhir bulan Oktober 2022.

Sejak pukul tujuh pagi pengawas sekolah sudah banyak yang berkumpul di dua ruang. Pengawas dari jenjang SMP saya lihat sudah ada empat dari sembilan. Aplikasi presensi sudah dibagikan (di-share) beberapa hari yang lalu. Namun, sidik jari kami belum "direkam" karena alat perekam diganti baru.

Pada ruang lobi Disdikpora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga) sudah berkumpul pula para pegawai struktural. Mereka juga menunggu jadwal perekaman sidik jari. Aplikasi yang sudah dibagikan juga dicoba untuk diutak-atik, bagaimana proses penggunaannya.


Dokpri
Dokpri
Sebagian pegawai duduk pada kursi panjang. Sebagian lain berdiri sambil mengutak-atik aplikasi yang masih baru itu. Beberapa pengawas duduk pada kursi panjang pada sisi yang lain. Kami pun membincangkan penggunaan atau cara pengisian presensi tersebut.

Dokpri
Dokpri
Bukan hanya sekadar klik-klik pada aplikasi. Kami harus mengisi "aktivitas" dalam satu hari. Jika pilihan "aktivitas" belum ada, baru jadi masalah. Pilihan "aktivitas" yang tersedia dalam aplikasi tampaknya untuk pegawai struktural. Belum ada pilihan "aktivitas" untuk pegawai fungsional seperti kami, pengawas sekolah.

"Nanti kita tunggu Pak Juhri bagian umum!"

Semakin siang semakin banyak pengawas yang datang. Dua ruang pengawas pun terasa begitu sesak. Apalagi suhu udara akhir-akhir ini cukup meningkat, kadang 30 derajat, kadang 32 derajat Celsius.

Kami pun berpindah-pindah "bergerombol". Saat di ruang pengawas agak penuh, sebagian berpindah ke lobi kantor disdikpora. Sambil menunggu petugas perekaman sidik jari, kami mampir ke Ruang Perencanaan Program. Kepala ruang itu adalah Bu Risma. Dalam ruang yang begitu sempit itu terlihat empat pegawai. Salah satunya Mas Makmur. Dialah yang bertugas pada bagian data untuk pegawai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun