Persipan Menuju BPMP Samarinda
Kota Samarinda adalah ibu kota provinsi Kalimantan Timur. Segala kegiatan berlevel provinsi sering dilaksanakan di Kota Tepian tersebut. Pada tanggal 30 September 2022 ada undangan dalam bentuk file pdf yang dibagikan di WAG PSP PPU Zona 3 oleh Pak Andrianus Hendro Triatmoko.
Undangan itu ditujukan kepada pengawas sekolah dan kepala sekolah (kepsek). Kepsek yang diundang untuk kabupaten kami, Penajam Paser Utara sebanyak 13 (tiga belas) orang. Kepsek dari Samarinda diundang 24 (dua puluh empat) orang. Kepsek dari Berau empat orang dan dari Bontang juga empat orang. Setiap kepsek didampingi oleh pengawas pembinanya.
Baca juga: Menghadiri IHT di SMP 22 Penajam Paser Utara, Kaltim
Agenda acara dalam undangan itu adalah Pendampingan Pemanfaatan Platform SDS, Platform Rapor Pendidikan, dan Platform Merdeka Belajar. Pihak yang mengundang adalah BPMP (Balai Penjaminan Mutu Pendidikan) Provinsi Kalimantan Timur.
Saat kami cermati, undangan bukan hanya ditujukan kepada kepala Sekolah Penggerak Angkatan 1. Ada sebagian untuk kepala Sekolah Penggerak Angkatan 2.
Baca juga: "Terlepas" Bukan "Melepaskan"
Untuk menindaklanjuti surat undangan itu, kami, pengawas jenjang SMP melakukan koordinasi dengan bagian Pendidikan Dasar (dikdas) Disdikpora PPU. Staf di ruang pengawas juga ikut ambil bagian dalam proses kelancaran pembuatan Surat Tugas untuk kami yang akan berangkat ke BPMP Samarinda tersebut.
Selain itu, koordinasi untuk kendaraan juga tidak kalah penting. Satu mobil dinas yang akan digunakan perlu diisi maksimal enam penumpang. Hal itu untuk kenyamanan selama perjalanan. Meskipun satu mobil dapat memuat delapan orang (termasuk sopir), kami tidak mau mengambil risiko. Perjalanan dari kabupaten kami ke Samarinda cukup jauh, sekitar seratusan kilometer.
Baca juga: Kata "Lepas" Tolong "Dilepaskan"!
Mobil dinas SMP 1 PPU sudah di-plot orang-orangnya. Sebagian besar adalah penumpang tetap pada saat kegiatan Lokakarya PSP Angkatan 1. Hanya dua orang yang 'terpisah' karena dalam undangan itu, SMP 13 PPU belum terpanggil. Kemungkinan mereka akan diundang pada gelombang kedua.