Bismillah,
Guru dan dosen adalah benar sebagai pahlawan tanda tanda jasa. Itu pas sekali untuk dosenku dan sahabatku yang baik ini. Namanya Ir H Abdul Mazid. Beliau adalah tamatan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Palembang Sumatera Selatan pada akhir 1970an. Tulisan ini membahas sisi baik dan pelajaran dari seorang H Abdul Mazid sebagai orangtua, sahabat dan dosen.
Dosen yang disiplin
Pada suatu hari di tahun 1980an H Abdul Mazid mengajar di kelas kami. Beliau mengusir mahasiswa yang memakai kaos oblong dan memakai sandal. Tidak ada kompromi. Sejak itu kami mahasiswanya selalu siplin, pakai rapi dan tidak pakai sandal.
Dalam mengajar dia menjelaskan pelajaran dengan rinci karena dia bukan saja pandai berteori tetapi dia adalah seorang praktisi dalam ilmu hama dan penyakit tanaman perkebunan. Abdul Mazid juga matang ilmunya dalam manajemen perkebunan.
Dipercaya oleh senior
Abdul Mazid adalah orang yang pandai bergaul dan ramah kepada siapa saja. Dia memiliki ilmu pertanian yang aplikatif. Karena itu dia selama berpuluh puluh tahun sukses menjadi manajer kebun dan dipercaya oleh owner dan para senior. Abdul Mazid orangnya terpercaya dan bisa diandalkan.
Beribu-ribu hektar lahan kebun karena dia kelola mulai dari pembukaan lahan, penanaman, pemeliharaan dan panen. Besetan tangan dan tata kelola kebun dengan standar modern terbukti berhasil. Namun begitu tugasnya  sebagai dosen  tetap dia jalankan dengan baik. Tugas di kebun dia jalani pada sore hari atau pada ujung pekan (weekend).
Sukses mendidik Anak
Tidak hanya sukses menjadi dosen, pembimbing karya ilmiah atau tugas akhir atau sebagai manajer kebun, Abdul Mazid juga sukses mengurus keluarganya. Tiga anak dan mantunya sukses menjadi dokter  spesialis. Anaknya punya punya klinik kesehatan yang terkenal di kawasan Bukit Siguntang Palembang. Tak urung pada masa tuanya beliaulah yang bertindak sebagai pe gawas klinik tersebut.
Kesan para mahasiswa