Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Manusia Merdeka: Memenuhi Keinginan vs Keperluan

22 Agustus 2020   05:54 Diperbarui: 22 Agustus 2020   06:16 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia secara naluri ingin mempunyai segala-galanya. Tetapi mereka mesti menyadari bahwa ada  perbedaan yang Allah berikan kepada sesama manusia. Beda karakter, beda nasib, beda peruntungan, beda cobaan, beda kesempata, beda kemampuan dsb.

Untuk itu manusia perlu mengedepankan rasa syukur, zikir, fikir akhirat, sabar dan tawakal kepada Allah.

Kalau dia berusaha itu hanya syariat saja. Tetapi tidak memaksakan kehendak. Mentaati Allah mesti dijadikan landasan utama. Manusia perlu menjaga shalat kepada tuhannya, perlu membayar zakat, perlu jaga puasa, perlu haji dan umroh, perlu sedekah dll. Dalam pergaulan kita manusia perlu jujur, menepati janji, amanah jika diberi kepercayaan dan cerdas dalam bertindak. Tidak aniaya kepada diri sendiri apalagi kepada orang lain.

Kita perlu menyeimbangkan antara muamalah dan ibadah. Dalam bermuamalah kita tidak curang karena kita melakukan apa saja dwngan swmangat ibadah kepada Allah. Demikian.juga dalam beribadah. Kita perlu menjaga  ritual ya g bersifat pribadi dan berjemaah. Dakwah jangan ditingalkan karena itu juga perintah Allah. Dajwah itu adalah bagian dari tugas "amar makruf nahi mungkar".  Ini bisa mengundang keridhoan dan kecintaan Allah. 

Penuhi keinginan semampunya

Manusia ingin lebih kaya lagi, lebih berluasa kagi, lebih terkenal, keliling dunia, memiliki semuanya. Tapi pakailah pakaian "malu". Pakailah setiap saat. Lihatlah orang susah. Lihatlah si miskin. Lihatlah yatim piatu. Lihatlah orang yang kelaparan. Dengan begitu keinginan kita kepada dunia fana ini akan ada rem.

Menyantuni anak yatim dan orang miskin seccara berkala dapat membuat kita selalu berayukur dan merasa tenang serta bahagia.  Jangan takut menjadi miskin dengan selalu menafkahkan harta kita kepada mereka. Yang perlu kita ingat bahwa harta yang kita nafkahkan di jalan Allah adalah harta kita yang kita kirim dulu ke akhirat. 

 Selalu Memberi Nasehat

Memberi nasehat adalah obat hati manusia yang tak pernah puas dengan ia capai. Nasehatilah orang lain melalui tulisan, cawisan supaya mereka tidak rakus, tidak serakah, tidak tamak. Nasehat orang lain agar selalu bersyukur. Nasehat seperti itu akan duluan mencapai hati kita melalui mulut, telinga, mata kita. Allah juga akan memberi teguran kepada para pemberi nasehat yang diilhamkannya melalui "bisikan". Mengapa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan? Pemberi nasehat akan punya sifat malu. Malu ini yang sangat penting sebagai rem untuk banyak keinginan yang sering menyusahkan hidup manusia.

Wallahualam bishawab..

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun