Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Rumah Berwawasan Lingkungan

17 Desember 2019   14:57 Diperbarui: 18 Desember 2019   19:28 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.pri. Rumah ramah lingkungan

Bismillah, Alhamdulillah, Allahma shaliala Muhammad.

Bagi penduduk yang biasa membangun rumah di kawasan rawa maka yang terfikir oleh mereka ada dua tipe rumah yakni rumah bertiang, yang kedua rumah beton.  Maka rumah bertiang dikatakan sebagai rumah berwawasan lingkungan, ramah ramah lingkungan. 

Lalu, bisakah rumah batu atau rumah beton itu dikatakan sebagai rumah berwawasan lingkungan atau rumah rumah ramah lingkungan? Jawabnya, bisa iya bisa tidak. Rumah ramah lingkungan itu paling tidak dicirikan oleh sejumlah ciri.

Pertama, rumah itu tepat ruang. Apakah rumah itu berada dikawasan yang dilindungi atau tidak? Jika rumah itu berada di pinggir sungai, danau, tebing curam, banyak fauna dan flora dilindungi maka rumah itu tidak tepat ruang alias tidak ramah lingkungan. 

Pemerintah mesti punya peta rencana tata ruang kota, kabupaten, provinsi atau negara. Karena itu perlu surat ijin mendirikan bangunan dan sebagainya. 

Kedua, rumah itu mesti tidak mencemari atau merusak lingkungan. Biasanya mencemari lingkungan atau merusak lingkungan itu pada jangka panjang.  Banyak rumah atau perumahan itu mencemari lingkungan dalam jangka pendek. Dengan pembangunan rumah atau perumahan akan terjadi kekeruhan air sungai, danau dsb.

Ketiga, rumah itu mesti tidak menyebabkan banjir atau genangan.

Keempat, rumah itu mesti tidak menguras air tanah atau air permukaan.

Sumur resapan. Dok.pri
Sumur resapan. Dok.pri
Air hujan dialirkan ke pipa.dok.pri
Air hujan dialirkan ke pipa.dok.pri
Halaman yang diberi batu split.dok.pri
Halaman yang diberi batu split.dok.pri
Kunjungan sekda kota Palembang.dok.pri
Kunjungan sekda kota Palembang.dok.pri
Ketika kunjungan Sekda kota Palembang pada pagi hari menjelang siang 17.12.2019 di blok DM no 99 RT 79 RW 23 Bukit Lama Palembang kami menjelaskan sebagai berikut.

Pertama, atap dan halaman rumah ini dirancang untuk menampung air hujan yang diistilahkan untuk panen hujan. Apa gunanya? Supaya air hujan yang dikirim Sang pencipta sebagai Rahmat tetap jadi Rahmat bukan jadi laknat.

Kedua, air hujan dari atap ditampung di tangki air hujan di samping kiri jika berdiri ke arah depan rumah. Gunanya untuk air wudhuk, air ke WC dan menyiram tanaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun