Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jeritan Hati Mantan Pegawai BUMN

1 Desember 2019   03:25 Diperbarui: 1 Desember 2019   03:29 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah, Alhamdulillah, Allahuma shaliala Muhammad.

Kita baru saja dikejutkan oleh berita tentang mahalnya gaji Dirut BUMN di negeri ini. Rupanya itu belum seru. Kenapa? Karena gaji komut BUMN lebih gede lagi. Adakah derita yang dialami pegawai BUMN? Tulisan ini mencoba mengupas itu..

Saya dan kita semua sejenak melupakan itu. Mari mendengar jeritan hati pegawai BUMN. Lho kok aneh. Ngapain ngurusin yang beginian. Ya gaklah ini penting bagi yang ingin tahu masih adakah yang setia kepada negara?

Guru honor vs BUMN

Gaji guru honor di negeri Beta hanya 300 k jumlah ini memang menyakitkan. Karena saya seorang guru. Saya paham betul betapa itu jauh di luar nalar akal sehat. Bandingkan dengan gaji pegawai BUMN.

Menurut pengakuan mantan pegawai BUMN yang tetangga jauh saya, gaji seorang pegawai BUMN itu yang golongan bawah saja ada 30 kali gaji guru honor. Tapi belum seberapa itu. Ternyata guru honor hanya menerima 12 bulan gaji setahun. Syukur jika ada gaji ke 13. Gaji pegawai BUMN adalah 30 bulan setahun.

Dok.pri
Dok.pri
Mempecundangi Negara

BUMN itu adalah badan usaha milik negara yang bidang hasil pokoknya beragam. Mulai dari bidang teknologi, tambang, minyak, gas, transportasi, komunikasi, konstruksi, bandara dan sebagainya.

Menurut mantau pegawai BUMN itu saya mengalami kesedihan-kesedihan katanya. Mengapa, saya tanya. Banyak yang saya sediakan.

Pertama, gaji kami jauh lebih besar dari gaji pegawai negeri dan swasta biasa. Pada hal gaji sesama pegawai BUMN sejenis berbeda, belum antar BUMN. 

Kedua, saya sedih menyaksikan jalan -jalan yang jelek di daerah BUMN itu berada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun