Bismillah,
Saya berpuasa di Inggris cukup lama yakni lima kali merasakan bulan ramadhan. Itu terjadi pada ramadhan tahun-tahun 1986, 1987, 1988, 1989 dan 1990. Karena itu saya merasakan ramadhan paling lama yakni jika ramadhan tersebut terjadi pada musim panas. Tentu saja walau menderita tetapi karena dekat keluarga tidak begitu terasa. Tulisan ini ingin menceritakan lika liku perjuangan di negeri Pangeran Charles pada saat melaksanakan puasa ramadhan.
Puasa ramadhan di Musim panas
Pada waktu musim panas mata hari enggan tenggelam. Subuh terjadi pada pukul 02.00 Waktu Inggeris (GMT, greenich mean time), sedangkan maghrib adalah pukul 22.00 GMT. Â Berartiamanya puasa pada musim panas adalah 20 jam. Selama itu terjadi hidrasi pada tubuh kami yang ditandai dengan bibir pecah-pecah, hidung keluar darah.Â
Maka untuk persiapan makan sahur kami terpaksa mengkonsumsi pil untuk mempercepat pencernaan. Pil itu dimakan sesudah wakty isya yakni pukul 23 GMT. Kami juga harus bangun dan siap untuk makan sahur pada pukul 01.30 GMT.
Pergi ke kampus
Walau puasa saya tetap ke kampus. Karena penelitian saya topiknya adalah variasi musiman kualitas lingkungan. Saya setiap bulan pada tanggal yang disepakati dengan promotor dan driver untuk monitoring kualitas tanah dan lingkungan di petak eksperimen yang berjarak pmbeberapa kilometer dari kampus.Â
Bulan pertama terasa berat dan membosankan rasanya. Tetapi karena adalah karyasiswa yang memperoleh beasiswa dari pemerintah RI maka rasa malas itu  jadi sirna. Apalagi waktu itu penelitian saya adalah grant penelitian promotor saya, tepatnya Prof Morgan. Beliau memperoleh dana penelitian dari Uni Eropa. Walau saya tidak diberi oleh profesor tetapi saya tetap berayukur karena biaya penelitian semua ditanggung oleh profesor saya termasuk biaya analisi laboratorium dan biaya transportasi ke petak penelitiab di lapangan. Semuanya gratis.
Tidak pernah solat tarawih
Karena saya adalah mahasiswa penerima beasiswa  dari Bank Pembangunan Asia(ADB) maka dengan mudah kita tahu bahwa waktu dibatasi oleh mereka. Kita tidak boleh melebihi batas waktu yang disepakati sebekumnya. Ini bagus juga supaya para karyasiswa tidak santai alias santuy. Untuk seoeang mahasiswa PhD dibatasi 4-5 tahun harus tamat. Jika lebih dari waktu biasiswa dipotong atau diminta untuk pulang ke tanah air.
Karena itu maka saya nyaris tidak pernah swmpat solat tarawih di masjid kecuali pada waktu libur week end atau libur nasional.
Hari Raya
Kami sangat sulit untuk tahu kapan hari raya tiba. Bila sudah hari ke 29 kami mencari berita dari tanah air atau dari Saudi Arabia. Sangat sering kami berbuka puasa atau lebaran mengikut Saudi Arabia karena berita dari Federasi Pelajar Muslim UK agak terlambat atau bahkan tidak ada.
Setelah tahu kapan berbuka puasa alias lebaran saya akan memberi tahu istri bahwa kita lebaran untuk tahun itu.
Suatu hari saya harus meninggal anak dan istri karena mau berpuasa di London karena auatu alaan yang penting.
Jayalah kita semua.
ll