Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Idmar Wijaya Mengingatkan Pentingnya Sifat Malu

7 Januari 2023   03:34 Diperbarui: 7 Januari 2023   05:46 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fp.um-palembanh.ac.id

Bismillah,

Penulis adalah salah satu jemaah yang "kena tampar" oleh sang khotib yng memberi khotbah di.masjid Al-hikmah kampus Univeraitas Muhammadiyah Palembang. Sesudah memuji Allah, bersyahadat, berselawat kepada nabi, taaus, baca alquran, nasehat taqwa, Idmar Wijaya yang merupakam wadek 4 Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang ituenyampaikan khotbah tentang rasa malu dan alquran Alhujarat ayat 12.

Rasa Malu

Idmar memulai khotbanya dengan mengatakan manusia itu dianugerahi oleh Allah banyak hal antara lain rasa. Manusia beriman dianugerahi rasa malu. Idmar menyampaikan hadist singkat dari rasulullah melalui riwayat salah seorang sahabat nabi "Al-haya'u minal iman".  Yang bermakna bahwa malu itu bagian dari iman. Beliau melanjutkan bahwa jika malu itu adalah cabang iman, yang tertinggi lailahaillallah dannyang terendah membuang barang yang berbahaya di jalan.

Jika kita ada malu, lanjut Idmar yang mengajar di mata kuliah Agama Islam dan kemuhammadiyaan itu, maka kita tentu tidak akan berbuat zalim kepada sesama kita, kepada bawahan kita, kepada rakyat kita. 


Idmar lebih lanjut menyampaikan alquran surat Alhujarat ayat 12.

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. Dan janganlah sebagian kalian mencari-cari keburukan orang dan menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.".

Idmar menguraikan secara global tapi dapat dipahami bahwa yang kurang dari bangsa kita, adalah rasa malu, sifat malu. Jika kita punya sifat malu, rasa malu maka kita tidak akan punya kebiasaan berprasangka buruk kepada teman, kepada bawahan, kepada atasan, kepada siapa saja. Kita juga tidak akan dengan seenaknya menggunjing orang lain kecuali setelah tabyyun atau mengklarifikasi terlebih dahulu kepada yang bersangkutan.

Tamparan keras dari Idmar

Seandainya saja, lanjur Idmar, bangsa kita punya rasa malu, sifat malu maka tak mungkin bangsa kita akan tertinggal dari bangsa lain di dunia. Kenapa? Karena kita dianugerahi jumlah penduduk yang besar, yakni nomor 4 di dunia. Kita juga dianugerahi kekayaan alam.yang melimpah. Tinggal lagi yang belum adalah sifat malu yang mengakar dalam.masyarakat kita sehingga kita malu jika tidak antri, malu jika tidak kerja leras, malu jika korupsi, malu melihat rakyat susah sementara kita para pemimpin tidak memimpin dengan amanah, malu jika membuat rakyat susah, malu melakukan politik uang, malu jika tidak berprestasi, malu jika tidak adil kepada rakyat dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun