Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mari Evaluasi Kualitas Solat Kita

1 Oktober 2022   06:59 Diperbarui: 1 Oktober 2022   23:49 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Solat dalam agama islam adalah tiang agama. Jika tiangnya kokoh, teratur, berkualitas maka agamanya akan kokoh. Agama adalah jaminan tingkat kebahagiaan seseorang, keluarga, masyarakat dan negara. Jika solat tidak berkualitas maka berarti individunya tidak berkualitas, keluarga demikian, masyarakatnya seperti itu, maka diyakini berimbas kepada negara di mana masyarakat itu berada.

Solat yang berkualitas

Solat yang berkualitas itu adalah perjuangan, pelajaran dan perlu pelatihan. Evaluasi kualitas solat itu mesti dilakukan terus menerus tentang rukun-rukunnya, tentang sunat-sunat dalam solat. Rulunnya terdiri dari 3 kelompok yakni qolbi, fikli dan qauli.

Rukun qolbi adalah niat yang betul. Niat yang betul itu adalah bahwa kita solat subuh karena Allah. Itu selaras antara lisan dan hati pelakunya. Rukun fikli adalah gerakan dalam solat mestinya semua benar dan tidak tergesa-gesa. Jika takbiratul ikram mesti tegak, mata ke arah sajadah. Waktu rukuk  badan  lurus ke depan tegak lurus, mata ke ibu jari kaki. Ketika sujud 7 anggota sujud meliputi kening dan hidung, 2 kaki, dua telapak tangan dan dua lutut menempel di sajadah. Begitu seterusnya pada rekaat selanjutnya. Rukun qauli adalah takbir, alfatiha, selawat kepada nabi, tasyahud akhir dan salam.  Semua rukun qauli harus terdengar oleh pelaku solat. 

Jika rukun ada yang tertinggal maka perlu sujud sahwi. Sujud sahwi bisa sebelum salam jika kesalahan dalam rukun disadari sebelum salam. Jika kesalahan disadari sesudah salam maka sujud sahwi dilakukan sesudah salam.

Berbohong dalam solat

Manusia adalah tempat salah dan silap. Maka dalam solatpun kita bisa berbohong. Sepwrti apa berbohong dalam solat? Kita membaca alfatiha tetapi fikiran kita melayang-layang. Kita rukuk tetapi kita tidak memahami artinya. Kita sujud tetapi tidak mengerti dan tidak merasakan bahwa Allah maha tinggi. Kita sering yang merasa tinggi.

Perumpamaan kita membaca alfatiha atau rukun qauli yang lain yang dianggap berbohong itu serupa dengan ketika kita misalkan punya kekasih di Palembang, katakan di Bukit Besar. Lalu saat kita menelpon kita mengatakan padanya bahwa kita tak ada wanita lain selain dirimu pada hal kita sedang berada di Kayu Agung, sedang berkunjung dengan Wanita Idaman Lain. Ini jelas suatu kebohongan. Begitulah jika kita solat mengatakan Allah Maha Besar tetapi fikiran kita memikirkan selain Alah. 

Perumpamaan lain adalah kita sedang memuji pak gubernur di hadapannya tetapi kita sambil bermain HP. Artinya antara lisan dan hati kita tak selaras. Inilah yang dimaksud berbohong dalam solat. Jika sering berbohong dalam solat tentu akan berimbas pada sifat kita di luar solat yakni suka juga berbohong. Pada hal berbohong itubadalah sifat yang dibenci oleh Allah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun