Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Terima Kasih Luis Milla, Sudah Memberikan Warna Sepak Bola Indonesia

24 Agustus 2018   19:23 Diperbarui: 24 Agustus 2018   22:41 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terima kasih Luis Milla, sudah memberikan warna terhadap sepakbola Indonesia.

Atas sentuhan Anda, harus diakui bahwa timnas U-23 menjadi bertaji. Namun, atas prestasi gagal menembus empat besar Asian Games 2018, PSSI harus menepati janji, segera mencari pengganti pelatih timnas yang baru.

Namun, apakah PSSI akan menuntaskan janjinya? Sementara publik sepakbola nasional banyak yang mendukung agar Milla tetap bertahan dengan membuat hastag #saveLuisMilla. Mampukah PSSI membayar, bila Milla tetap bertahan menakodai timnas hingga Piala AFF? 

Komposisi pemain, provokasi, dan wasit kontroversi

Nasi sudah menjadi bubur. Target timnas U-23 menembus empat besar Asian Games 2018, pupus. Memang anak-anak Garuda sudah berjuang sangat keras menguasai laga dan berupaya memenangi duel. Sayangnya, Milla kembali mengubah komposisi pemain. Mengapa Rezaldi dibangku cadangkan, dan muncul Andi Setyo? Mengapa juga Febri tetap dimainkan.

Awalnya, Andi terlihat kompak dengan Hansamu, pada akhirnya kedodoran juga dan membaut blunder. Maklum baru pertama tampil langsung di laga genting.  Ujungnya, atas kecerobohannya, wasit menghadiahi UEA pinalti. 

Seharusnya laga tadi benar-benar dapat menjadi milik Indonesia.  Sayang, selain karena ulah pemain UEA dengan berbagai cara provokasinya, plus dukungan wasit yang sangat jelas terlihat lebih memihak lawan, menjadikan jalannya laga penuh kontroversi keputusan wasit. Mengapa wasit semacam itu dapat memimpin laga sekelas Asian Games. Padahal saat sempat memimpin Liga 1 saja membuat keputusan kontroversi di laga Persija versus Persib Bandung. Bagaimana AFC melihat wasit ini, yang bahkan memberikan hadiah pinalti kepada UEA. Bukan sebaliknya mengkartu merah pemain UEA yang melakukan aksi tipu!

Kendati akhirnya penggawa Garuda dapat menebus dan membuat gol penyeimbang dengan skor 2-2, adu pinalti tetap menjadi milik UEA. Atas kegagalan ini, memang ada yang disesali, mengapa Milla harus mengubah komposisi pemain inti? Sementara, pelatih negara lainpun turut mengingatkan timnas U-23 Indonesia atas trik provokasi ala UEA yang menghalalkan segala cara untuk merebut kemenangan. Yang lebih mengherankan, mengapa wasit asal Australia itu, yang harus memimpin laga, dan terbukti membuat banyak keputusan kontroversi!

Timnas adalah pretasi bukan pembinaan

Timnas U-23 memang sudah gagal memenuhi target dari Pemerintah dan PSSI menembus empat besar Asian Games. Namun, publik sepakbola nasional tetap bangga atas tim ini. Publikpun bangga kepada Luis Milla karean telah memberikan warna tersendiri pada sepakbola Indonesia. Sehingga meski timnas gugur di 16 besar, publik bahkan meminta PSSI #saveLuisMilla.

Apa yang diharapkan publik cukup beralasan, karena sejak Milla menangani Evan Dimas dan kawan-kawan, performa mereka semakin apik. Milla berhasil meracik tim dengan komposisi pemain yang mumpuni dari segi teknik dan fisik, meski banyak pemain yang belum dapat mengembangkan secara maksimal kemampuan intelegensi dan personalitinya dengan fakta, bertaburnya kartu kuning kepada pemain U-23 kita. Barangkali itu yang membuat Milla acap kali bereksperimen dan coba-coba selalu mengubah serta gemar merotasi pemain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun