Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas U-23 Pecah Telur, Berharap Lebih Cerdas di Laga Berikutnya

12 Agustus 2018   21:10 Diperbarui: 13 Agustus 2018   16:58 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laga awal penggawa Garuda U-23 di grup A meladeni China Taipei baru saja usai. Sejak menit awal, Evan Dimas dan kawan-kawan tampil dominan dan menguasai jalannya pertandingan. 

Namun, kesempatan menceploskan gol yang sudah di depan mata, tak kunjung tiba hingga babak pertama usai. 

Tampaknya tim polesan Milla yang sejak awal persiapan selalu bongkar pasang pemain tetap mandul di babak pertama persis seperti proses tim ini terbentuk hingga menjalani laga uji coba dan turnamen.

Babak kedua, akhirnya sepenuhnya kembali menjadi milik Indonesia. Dua joker, Lilipaly dan Beto yang diharapkan mampu menjadi pemecah kebuntuan, ternyata menjawab kepercayaan Milla dan seluruh publik sepakbola nasional. 

Keduanya lalu menjadi duet maut. Stefano mengawali pesta gol Indonesia dengan sundulan kepala kelas dunia hasil umpan Febri. 

Berikutnya, giliran Beto menjebol gawang China setelah menerima sontekan matang Stefano. Dengan terus menunjukkan tajinya, Stefano kembali getarkan gawang China dengan sepakan first time salto kelas dunia hasil umpan matang Rezaldi.

Hargiantopun akhirnya melengkapi pesta gol Indonesia dengan temabakan jarak jauh yang menembus gawang China dengan sebelumnya sempat membentur gawang.

Catatan penting

Dari laga perdana ini, timnas U-23 memang sepenuhnya menguasai laga. Unggul teknik dan strategi.

Sayang, saya tetap mencatat beberapa pemain yang masih tetap belum berkembang kecerdasan intelegensi maupun personalitinya.

Di antara pemain tersebut adalah Rezaldi, Putu Gede, Sadil , dan Beto. Bahkan Andritanipun beberapa kali lambat berpikir ketika harus memperlambat pertandingan saat pemain lawan sedang ke luar sarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun