Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Guru Inspiratif

9 Oktober 2017   11:49 Diperbarui: 9 Oktober 2017   12:21 4557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keberadaan guru sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru merupakan tonggak penting keberhasilan pendidikan. Guru pula yang menentukan generasi penerus bangsa memiliki kompetensi guna menghadapi tantangan dalam hidupnya. Maju mundurnya pendidikan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas guru. Apa yang ditanamkan oleh guru, itu pula yang akan kita dapati pada sosok anak-anak bangsa.

Ada empat tipe guru. Pertama, guru yang hanya bisa memindahkan informasi dari buku ke peserta didik. Kedua, guru yang bisa menjelaskan sebuah masalah atau buku ajar. Ketiga, guru yang bisa menunjukkan materi ajar dengan baik. Keempat, paling ideal, adalah guru yang bisa menjadi inspirasi bagi muridnya. (Hu Wen Chiang, pakar pendidikan dari Taiwan).

Melihat kondisi bangsa Indonesia saat ini, yang dibutuhkan adalah guru yang menginspirasi. Guru yang mampu memanamkan optimisme dan nilai-nilai luhur kepada peserta didik. Namun tidak semua guru yang bisa menjadi guru menginspirasi. Ada guru yang hanya sekedar mengajar. Hanya memindahkan materi dari buku (transfer of knowledge) kepada siswa.

Anies Baswedan, penggagas gerakan Indonesia Mengajar mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan guru inspiratif yaitu guru yang mampu menjadi lilin yang menerangi kegelapan di sekelilingnya.

Ketika siswa ditanya tentang ciri-ciri guru inspiratif, jawaban mereka adalah guru yang memotivasi, menyemangati, mau berbagi, tidak kenal lelah, dan sabar. Untuk menjadi mampu menginspirasi, seorang guru harus banyak membaca buku sebagai gudang ilmu. Agar banyak hal pula yang dapat dibagi kepada peserta didik. Guru juga dapat berbagi tentang hikmah, pengalaman, perjuangan, dan kisah hidupnya maupun dari kisah hidup orang lain. Seperti kata pepatah Minangkabau, alam takambang jadi guru. Bahwa alam semesta adalah guru tempat kita belajar. kita bisa mengambil hikmah dari mana saja. Sebab hikmah adalah barang yang hilang milik orang yang beriman. Di mana saja ia menemukannya, maka ambillah. Begitu kata hadist Rasulullah.

Di dalam kelas, guru jangan melulu mengajar. Diperhatikan pula muatan-muatan nilai luhur yang hendak ditanamkan kepada siswa. Guru jangan hanya bagaimana materi ajar selesai disampaikan. Selipkan pula motivasi, adab, norma kesopanan, kejujuran dan karakter positif lainnya.

Interaksi guru dengan siswa tidak hanya di dalam kelas saja. bangun kedekatan dengan siswa di luar kelas bahkan luar sekolah. Obroloan guru pun tidak hanya tentang pelajaran saja, namun bisa tentang banyak hal. Aktivitas diluar sekolah, hobi, cita-cita, dan mimpi. Ini dapat membangun kedekatan guru terhadap sekolah. Siberman (2013) mengatakan "Kita dapat menceritakan sesuatu kepada siswa dengan cepat, namun siswa akan melupakan apa yang kita ceritakan itu dengan lebih cepat".

Menjadi guru inspiratif tidak dibatasi pada usia dan masa pengabdian. Guru inspiratif tidak hanya milik guru senior. guru muda pun bisa menjadi guru inspiratif. Menjadi guru bukanlah tentang lama atau baru. Tapi untuk dia yang mampu menginspirasi ilmu. Begitu kata teman guru saya.

Ada tiga status guru di negara kita yaitu guru PNS, guru honorer, dan guru swasta. Guru PNS adalah guru yang digaji oleh negara sesuai undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN). Guru honorer adalah guru yang mengajar di sekolah negeri berstatus tenaga honorer yang gajinya dibayar oleh sekolah, bukan berdasar undang-undang ASN. Sementara, guru swasta adalah guru yang digaji oleh sekolah swasta atau yayasan. Siapa saja bisa menjadi guru inspiratif baik itu guru PNS, honorer, atau swasta.

Sosok guru inspriratif adalah seperti guru Muslimah dalam novel Laskar Pelangi. Seorang guru yang sangat mengkawatirkan keberlangsungan pendidikan. Kekhawatiran terhadap sekolah yang terancam tutup karena kekurangan siswa. Seorang guru yang menerima apa adanya kondisi siswa. Tidak membeda-bedakan bagaimana keadaan dan kemampuan siswa. Guru Muslimah tetap menerima Harun, siswa yang berkebutuhan khusus dan membutuhkan kesabaran dalam mendidik. Tidak rendah diri meskipun kalah pintar dengan Lintang. Mau menerima anak-anak miskin di Belitong dengan sebuah tanggungjawab bahwa pendidikan (dan sekolah) adalah hak setiap anak. Guru Muslimah adalah guru yang bisa membangkitkan optimisme siswa. Mampu mengubah keterbatasan fasilitas sekolah yang apa adanya menjadi prestasi.

Begitu pula dengan sosok fenomenal Een Sukaesih, seorang guru yang lumpuh namun tidak menjadi penghalang untuk membagi ilmu kepada siswa walaupun harus mengajar di atas tempat tidur. Bu Guru Een terkena penyakit rematoid artifis yang membuat anggota badannya tidak bisa digerakkan. Warga Dusun Batukarut, Desa Cibereum Wetan, Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat ini hampir 26 tahun mengabdikan diri mengajar kepada anak-anak di sekitar rumahnya. Tanpa minta bayaran pula. Semuanya dilakukannya dengan keikhlasan. Tanpa pamrih. Berkat kesabarannya dalam mengajar, anak-anak pun datang silih berganti. Keterbatasan fisik tidak menghalanginya untuk berbagi ilmu dan kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun