Beberapa hari yang lalu saya membaca artikel di kompasiana yang berjudul "Mau Cepet Kaya? Beli Saham di Harga ‘Bottom’" tentang keuntungan besar penulis dalam investasi saham. Dalam Forex dikenal "Fade" dimana trader menjual saat trend sedang naik dan membeli saat trend sedang turun. Ibarat menahan terjangan ombak banjir bandang, strategi ini sangat beresiko tetapi potensi keuntungan yang bisa didapat juga sangat besar. Kebetulan 2 trade terakhir saya memperlihatkan bahaya dan keuntungan dari "Fading the Market".
25 September 2012 7:00 Pergerakan harga berkutat di sekitar Pivot Point di 1.0427. RSI menunjukkan angka lebih dari 70. Saya memutuskan mengambil posisi Short AUD/USD. 25 September 2012 11:00 Pergerakan harga berkutat di sekitar Resistance 1, 1.0443. Trade 1 masih negatif. 25 September 2012 17:00 Trade 1 akhirnya memasuki wilayah positif saat harga mendekati Support 1, 1.0400. 25 September 2012 20:00 Arah trend berubah cepat mendekati Stop Loss Trade 1 di wilayah Resistance 2, 1.0457. Stop Loss akhirnya bobol sekitar 30 menit kemudian. 25 September 2012 21:00 Pergerakan harga tampak stall di sekitar Resistance 2, 1.0457. RSI di atas 70. Saya mengambil posisi Short AUD/USD. 25 September 2012 23:00 Pesan YM masuk dari istri saya yang mengingatkan saatnya tidur. Trade 2 positif dengan harga berada di Resistance 1, 1.0443. Stop Loss Trade 2 saya pindahkan ke Break Even dan bersiap-siap tidur. 26 September 2012 5:35 Alarm berbunyi, bangun, lihat layar monitor. Take Profit tercapai 1 jam lalu dan AUD/USD masih terus melaju turun. Menebak Top dan Bottom sangat berbahaya oleh sebab itu banyak trader yang lebih suka mengikuti trend daripada melawan trend. Untuk pemula jangan ikuti insting anda untuk melawan trend karena logika bahwa harga telah turun cukup rendah atau naik cukup tinggi tidaklah memadai sebagai alasan untuk mengambil posisi. - End - Referensi: http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/09/21/mau-cepet-kaya-beli-saham-di-harga-bottom/