Mohon tunggu...
Guru Sunardi
Guru Sunardi Mohon Tunggu... Guru - Menulislah, maka engkau akan dikenang

Guru, Youtuber, Blogger, publik speech, mentor menulis buku, trainer guru, Designer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membaca Versus Menonton

8 Februari 2020   08:25 Diperbarui: 8 Februari 2020   08:50 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah lama saya mencari referensi tentang bagaimana pengaruh membaca dan menonton terhadap otak dan kepribadian seseorang.

Fenomena saat ini pun menunjukkan bahwa betapa lebih banyak orang yang senang menonton video di media sosial daripada kita melihat orang yang duduk sambal membaca bukunya. Lalu bagaimana kelebihan dan kekurangan keduanya?

Berdasarkan pengalaman, referensi, dan beberapa hasil penelitian yang saya baca, maka saya membenarkan dan meyakini bahwa otak manusia itu terdiri atas tiga bagian. Saya mengacu pada pendapat Paul D. Maclean, seorang neuroscientist Amerika. Bahwa Bagian pertama disebut otak reptile (reptilian brain) pada bagian ini manusia menyukai makanan, reproduksi, bertahan hidup dan semacamnya. 

Bagian kedua disebut otak mamalia (system limbik) yang selalu merasakan emosi sedih, bahagia, tertawa. Disini biasanya sesorang terhipnotis. Dan bagian ketiga adalah otak neokorteks, otak logika yang selalu bernalar, berlogika, mengurutkan benda, dan menemukan sebab akibat dari sesuatu.

Menonton Video atau gambar akan cepat diterima oleh otak reptile dan otak mamalia. Misalnya melihat gambar makanan yang enak maka tanpa melalui proses berfikir kita akan merasa ngiler, menonton sinetron TV tanpa berfikir akan menjadikan kita terhipnotis bahkan kadang ikut menangis. Berita yang sifatnya mengancam eksistensi hidup kita akan segera direspon oleh otak reptile. 

Berita hoax misalnya, dan dalam waktu yang lama akan menjadi keyakinan bagi sesorang. Film kartun bagi anak sangat menghibur dan direspon oleh bagian otak mamalia anak, keseringan menonton bagi anak terlebih jika tokoh kartun panutannya tidak baik. Akan membahayakan kepribadian anak.

Sedangkan membaca akan melibatkan otak ketiga yakni otak neokorteks kita untuk bernalar dan berlogika. Membaca kumpulan huruf, untaian kata dan kalimat akan merangsang otak untuk berfikir terlebih dahulu sebelum akhirnya diterima sebagai informasi. 

Membaca juga akan melatih daya ingat dan konsentrasi dalam jangka waktu yang lama. Dengan membaca buku secara rutin, otak distumulasi untuk terbiasa mengolah pikiran dan memori, serta fokus terhadap suatu hal selama beberapa waktu. Dengan kata lain membaca dapat mencegah penurunan daya ingat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun