Mohon tunggu...
masunardi
masunardi Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen

hanya dosen jelata...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pius Lustrilanang, Orang Gerindra Pertama yang Mengakui Kemenangan Jokowi-JK

17 Juli 2014   11:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:05 4925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14055460001964289932

Akhirnya ada orang Gerindra yang mengakui secara gentleman kemenangan Jokowi-JK.

Bagi ini saya tersentak kaget ketika membaca dinding fesbuk, ada yang men-share tulisan  di fesbuk berjudul “Beroposisi sama terhormatnya dengan memerintah” yang di posting oleh Pius Lustrilanang.  Lengkapnya adalah sebagai berikut :

BEROPOSISI SAMA TERHORMATNYA DENGAN MEMERINTAH

Dengan selesainya pleno rekapitulasi suara di tingkat kecamatan (15/7/2014) dan dimulainya rekapitulasi di tingkat Kabupaten sejak (16/7/2014), pemenang pilpres sudah diketahui publik. Saya mencoba menghitung data DB1 yang sudah di-upload di Website KPU, ternyata hasilnya tidak jauh beda dengan hasil yang ditayangkan di situs www.kawalpemilu.org.

Salam hormat saya buat siapapun yang sudah mendedikasikan dirinya buat mengawal pemilu sehingga berjalan jujur dan adil. Siapapun presidennya, yang menang adalah demokrasi yang telah kita pilih dan perjuangkan. Demokrasi adalah alat sekaligus tujuan. Keyakinan saya terhadap demokrasi tidak akan pernah berubah.

Saya berharap sistem demokrasi kita semakin matang. Semoga demokrasi bisa mendatangkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Mari kita rajut lagi persatuan dan kesatuan bangsa. Semoga rakyat tidak perlu menyaksikan akrobat politik dagang sapi. Untuk harapan yang terakhir, saya agak pesimis.

Hormat selanjutnya saya berikan buat partai yang lapang dada menerima kekalahan dan siap beroposisi. Oposisi bagi mereka yang kalah, adalah sikap yang sama terhormatnya dengan kesiapan memerintah bagi yang menang. Apapun pilihan yang diambil akan menentukan peta politik Indonesia ke depan.

Semoga elit parpol bisa melihat kepentingan politik jangka panjang, bukan sekedar keinginan untuk berkuasa. Demokrasi memerlukan juga check and ballance. Ke depan, saya ramalkan hanya akan ada dua kekuatan politik besar: dua koalisi besar partai. Sebuah proses penyederhanaan parpol secara alamiah.

Meskipun beberapa waktu yang lalu saya sempat jengkel dengan statusnya yang tidak mengakui adanya relawan, maka pagi ini saya salut dengan Pius, orang yang paham realita dan secara ksatria menjadi orang pertama yang mengakui kemenangan Jokowi-JK dari pihak Prabowo-Hatta.  Benar Mas Pius, “Mereka yang dilahirkan sebagai ksatria, akan mati secara kesatria. Bertempurlah habis-habisan sehingga kemenangan tidak akan memabukkanmu dan kekalahan tidak akan merendahkanmu.”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun