Di tengah perubahan zaman dan derasnya arus digitalisasi, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) jadi salah satu sektor yang perlu terus didampingi agar bisa berkembang.
Di sinilah peran Pendamping UMKM jadi sangat penting---bukan hanya sebagai konsultan, tapi juga sebagai penggerak di balik tumbuhnya UMKM yang tangguh dan adaptif.
Namun, jadi pendamping UMKM itu nggak bisa asal-asalan. Butuh kompetensi, pengalaman, dan yang paling penting: sertifikasi resmi dari BNSP. Sertifikasi ini memastikan bahwa pendamping tersebut punya keahlian dan standar yang diakui secara nasional.
Baca juga: Sertifikasi Pendamping UMKM BNSP: Syarat, Manfaat, dan Cara Daftarnya
Siapa Saja yang Bisa Jadi Pendamping UMKM?
Profesi ini terbuka untuk banyak kalangan, lho. Mahasiswa, pegiat komunitas, relawan desa, pelatih, atau siapa pun yang pernah mendampingi pelaku usaha bisa ikut sertifikasi ini. Yang penting, ada bukti pengalaman atau portofolio.
Mereka akan dibekali pengetahuan seputar:
- Pendampingan perizinan usaha (NIB, PIRT, Halal)
- Digitalisasi UMKM
- Akses permodalan dan pemasaran
- Strategi pengembangan bisnis
Kenapa Sertifikasi Itu Penting?
Karena sertifikasi dari BNSP menjadi tanda profesionalisme. Sertifikat ini diakui secara nasional, bisa digunakan untuk melamar kerja, mengikuti proyek pemerintah, bahkan memperkuat branding diri sendiri.
Ingin tahu prosesnya? LSP Ebiskraf menyediakan skema sertifikasi resmi dari BNSP untuk pendamping UMKM.
Cek info lengkapnya di sini: https://lspebiskraf.com
Peran Pendamping UMKM untuk Indonesia Lebih Berdaya
UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional. Namun, tanpa pendamping yang paham dan terlatih, banyak pelaku usaha yang terjebak stagnasi. Maka dari itu, peranmu sebagai pendamping bisa membawa perubahan besar.