Maraknya produk massal kendaraan listrik dewasa ini adalah bagian dari dukungan terhadap program SDGs. Tetapi dengan memakai kendaraan listrik seperti sepeda listrik, motor listrik atau mobil listrik dalam melakukan mobilitas sehari-hari, sesungguhnya belum dapat menjamin bahwa penghematan di bidang transportasi sudah berhasil dilakukan.
Sebab penggunaan moda transportasi listrik yang baru tampak dalam tiga tahun terakhir sejak era kendaraan listrik mulai tumbuh dan berkembang (khususnya di Indonesia) belum menunjukkan indeks data penghematan daya listrik skala nasional. Selain itu, penggunaan kendaraan listrik terutama mobil listrik masih cenderung karena tren, pemenuhan gaya hidup dan modernitas. Â Â Â
Kecenderungan itu mengacu pada daftar mobil listrik terlaris dengan harga-harga yang tinggi, merek yang sudah familiar, model yang menarik, daya tahan dan jarak tempuh baterai, termasuk di dalamnya kecanggihan fitur mobil listrik yang ditawarkan.Â
Sehingga masyarakat yang beralih ke mobil listrik cenderung membeli dan menggunakan bukan karena mobil listrik hemat energi, melainkan lebih mengarah ke gaya hidup, tren dan modernitas. Argumentasi ini memang memerlukan bukti dan data valid.Â
Tetapi bila kembali pada istilah salah bantal, trik dan trip pakai mobil listrik yang diterapkan dengan benar juga belum bisa menjadi bukti valid bahwa mobil listrik digunakan oleh pemiliknya untuk menunjukkan atau menghasilkan penghematan energi. Sebab hemat itu perilaku, kebiasaan, bukan nilai lebih produk.Â
Model, jenis, bahan atau kelebihan nilai produk bantal apa pun yang digunakan bila tidak memerhatikan kebiasaan atau perilaku dalam upaya menciptakan tidur berkualitas, maka potensi neck pain atau nyeri leher akan jauh lebih maksimal serta akan berakhir dengan menyalahkan bantalnya (produk).  Â
Begitu pun kendaraan listrik, terutama mobil listrik dengan bermacam kelebihannya yang mengutamakan energi listrik sebagai basis tenaga penggeraknya, yang merupakan bagian dari upaya dunia untuk mengubah perilaku atau kebiasaan manusia dalam upayanya mengganti konsumsi sumber energi alam yang tidak dapat diperbarui ke energi listrik. Â Â
Menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah penting untuk menjaga kelestarian lingkungan untuk memastikan ketersediaan sumber daya bagi generasi mendatang. Namun lingkungan tidak akan bisa lestari dan sumber daya tidak akan dapat dijaga bila hanya mengandalkan penggantian atau pergeseran sumber daya atau energi tanpa mengubah kebiasaan atau perilakunya.
Jadi, jangan sampai nantinya ketika kendaraan listrik (mobil listrik) telah sepenuhnya menggantikan moda transportasi berbahan bakar mesin seperti bensin atau solar yang berbasis energi fosil, tetapi tetap tidak terjadi penghematan, maka jangan salahkan kendaraan listriknya atau mobil listriknya, apalagi menyalahkan bantal! Tapi salahkan kebiasaan atau perilaku manusianya. Karena hemat itu perilaku bukan nilai lebih produk.      Â
Referensi
https://www.rri.co.id/kesehatan/723101/nyeri-leher-sering-disebut-salah-bantal-apakah-benarÂ