Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Music freak

Perempuan biasa yang suka musik, dolan, jajan, dan motoran. Sesekali motret sawah, gunung, dan lautan. Lalu berlari mencari matahari pagi hingga senja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Museum Bumiputera 1912, Museum Asuransi di Magelang

10 Januari 2025   14:13 Diperbarui: 10 Januari 2025   14:13 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Bumiputera 1912 Magelang. Dokpri.

Kota Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga atau Tuin Van Java berada di wilayah Jawa Tengah. Tidak hanya terkenal dengan tahu kupat atau getuknya namun pula terkenal dengan Gunung Tidar. Di mana awal pemerintahan baru tahun kemarin digunakan sebagai tempat retreat para Menteri kabinet.

Kota Magelang sebagai kota kecil menyimpan banyak tempat bersejarah. Banyak museum yang bisa dikunjungi. Di antaranya Museum Sudirman, Museum Diponegoro, Museum BPK RI, Museum Abdul Jalil, Musuem OHD, juga Museum Bumiputera 1912.

Ada salah satu yang menarik, yaitu museum asuransi. Di mana museum ini hanya ada satu di Indonesia. Nama museum ini adalah Museum Bumiputera 1912. Museum ini sebelumnya merupakan perusahaan asuransi jiwa AJB (Asuransi Jiwa Bersama) 1912. Bangunannya sangat khas Jawa, yaitu Gedung berbentuk joglo susun tiga.

Di depan Gedung terdapat tiga patung. Mereka bertiga adalah tiga tokoh Boedi Oetomo. Organisasi yang sangat disegani pada masanya. Tokoh tersebut adalah Mas Karto Hadi Soebroto, Mas Ngabehi Dwidjosewojo, dan Mas Adimidjojo. Mereka bertiga adalah pendiri Perusahaan asuransi yang berdiri pada tahun 12 Februari 1912.

Museum yang berada di Jalan Jend. A. Yani No. 21, Magelang berisi berbagai koleksi. Di antaranya berbagai dokumen lama sejak 1912. Mulai dari pertama kali berkantor di Magelang kemudian ke Yogyakarta, hingga akhirnya pindah ke Jakarta. Adapula Foto-foto zaman awal Perusahaan berdiri. Ada koleksi Uang kertas 1940-an hingga 1960-an. Menariknya juga, di sana dipamerkan peralatan kantor sederhana. Seperti mesin tik, mesin cetak kuitansi, laporan keuangan, timbangan, buku, dan majalah.

Rasa-rasanya museum ini wajib dikunjungi. Sebab di dalamnya sarat pengetahuan. Selain itu museum ini gratis tiket masuknya. [UAW]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun