Apa Itu Data Mining?
Secara sederhana, data mining adalah proses menggali informasi atau pola tertentu dari sekumpulan data besar. Tujuannya adalah untuk menemukan hubungan atau tren yang mungkin tidak terlihat secara langsung.
Contohnya, ketika kita menerima rekomendasi produk saat berbelanja online, atau ketika layanan streaming menyarankan film yang mirip dengan yang baru saja kita tonton --- semua itu merupakan hasil dari penerapan teknik data mining
Teknik Asosiasi: Menemukan Pola Hubungan
Salah satu teknik dalam data mining adalah teknik asosiasi, yang digunakan untuk menemukan hubungan antara item dalam suatu dataset. Salah satu contoh paling terkenal dari penerapan teknik ini adalah Market Basket Analysis, yaitu analisis untuk mengetahui tahu produk-produk apa saja yang sering dibeli bersamaan oleh pelanggan.
Misalnya:
"Jika seseorang membeli kopi dan gula, maka kemungkinan besar mereka juga membeli susu."
Dalam teknik asosiasi, terdapat beberapa metrik penting yang digunakan:
- Support: Seberapa sering kombinasi item muncul di keseluruhan data.
- Confidence: Seberapa besar kemungkinan item B dibeli ketika item A dibeli.
- Lift: Mengukur seberapa besar peningkatan kemungkinan membeli item B ketika item A sudah dibeli, dibandingkan jika tidak ada hubungan antara keduanya.
Algoritma yang Umum Digunakan
Beberapa algortitma populer untuk menemukan asosiasi antara item meliputi:
- Apriori Algorithm: Menggunakan pendekatan iteratif untuk mencari frequent itemsets (kombinasi item yang sering muncul).
- FP-Growth (Frequent Pattern Growth): Alternatif dari Apriori yang lebih efisien dalam mengolah data besar.
Kelebihan dan Kekurangan Teknik Asosiasi
Setiap teknik data mining tentu memiliki keunggulan dan keterbatasasn masing-masing. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari teknik asosiasi:
Kelebihan
- Mampu menemukan pola tersembunyi yang tidak terlihat secara langsung dalam data besar, teruta,a dalam konteks transaksi pembelian.
- Meningkatkan strategi pemasaran karena hasil analisis dapat digunakan untuk mengatur tata letak produk, membuat promosi bundling, atau memberikan rekomendasi produk.
- Mudah dipahami karena aturan-aturan yang dihasilkan biasanya berbentuk pernyataan sederhana seperti "jika A maka B", sehingga mudah dimengerti bahkan oleh orang non-teknis.
Kekurangan
- Terlalu banyak pola tidak relevan jik atidak disaring dengan benar, teknik ini bisa menghasilkan ratusan hingga ribuan aturan yang tidak semuanya berguna.
- Tidak memperhatikan urutan waktu karena teknik ini hanya fokus pada hubungan antar item tanpa melihat kapan transaksi terjadi.
- Kurang efektif untuk data non-transaksional seperti opini atau perilaku pengguna yang tidak berbentuk pembelian langsung.
Penutup
Teknik asosiasi dalam data mining bermanfaat untuk menemukan pola hubungan yang dapat mendukung strategi pemasaran dan keputusan bisnis. Meski begitu, teknik ini juga memiliki keterbatasan yang harus diperhatikan agar hasilnya tetap relevan. Dengan memahami kelebihan dan kekurangannya, penggunaan teknik asosiasi dapat dioptimalkan, misalnya dalam analisis transaksi dan rekomendasi produk.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI