Hari ini IDKita Kompasiana mengadakan presentasi di SMA Fransiskus 1 Kramat Raya Jakarta Pusat. Dan kali ini yang beraksi disana adalah saya, mbak Lovema dan ibu Dokter Avis yang hadir dari pagi dan disusul ibu Aulia Gurdi yang datang saat acara telah berjalan setengahnya.
Sebelum mamulai kami terlebih dahulu menghadap ibu Bekti sang Kepala Sekolah dan menjelaskan semua kegiatan dan materi yang akan kami berikan. Hal ini terlihat dari uraian yang diungkapkan oleh ibu Kepala Sekolah yang cantik tersebut yang mana beliau menceritakan banyak hal juga. Mulai dari pengalaman beliau menghadapai ciberbullying yang dilakukan oleh beberapa siswa terhadap beliau, guru-guru lain, maupun instansi sekolah. Juga pemikiran beliau saat menghadapi tahun ajaran baru, yang mana beliau mengawasi secara langsung dengan ketat jalannya MOS agar tidak berubah jadi ajang bullying bagi kakak kelas pada adik kelasnya. Dan seperti yang kami harapkan beliau sangat tertarik dan menyambut baik bahkan saat kami jelaskan bahwa ada juga presentasi untuk para orang tua dan meminta kami untuk mengajukan proposal selanjutnya untuk presentasi didepan orang tua murid nantinya.
Mb Vema dan Mb Sum mempersiapkan alat (Dok pribadi)
Hingga pukul 08.45 acara pun dimulai. Sekitar 50 an orang siswa-siswi dari kelas 1 hingga 3 SMA memadati ruang aula dan mulai memperhatikan penjelasan dari kami. Kami pun mulai menjelaskan semua materi, dari masalah narsis di internet, cyberbullying, segala akibatnya dan hukum yang berlaku didalamnya. Dan kami sangat beruntung hari ini didampingi oleh bu dokter Avis yang menjelaskan tentang dampak berantai dari cyberbullying pada segi kesehatan remaja yang berhubungan dengan sex bebas. Dan yang mana bila terus berlanjut maka bisa berakibat pada kehamilan diluar nikah, karena kesehatan reproduksi mereka sudah berfungsi.
Dan dialog kali ini benar-benarmenarik karena para siswa-siswi ini ternyata sangat tertarik dan antusias yang terlihat dari banyaknya pertanyaan bahkan pertanyaan yang cukup “mendalam” diantaranya:
Kalimat bullyi yang bagaimana yang bisa dituntut keranah hokum, apa kalau kita marah-marah tanpa menyebut nama itu juga bisa dituntut?
Apa itu chat sex, bagaimana bisa terjadi dan kenapa ada yang melakukan hingga kenapa ada yang bisa kecanduan pada chat sex dan sebagainya.
Dan dengan sabar kami menjelaskan semua yang mereka tanyakan. Dan yang lebih membuat saya takjub adalah reaksi diwajah mereka saat kami menjelaskan dan menjawab satu persatu pertanyaan tersebut dengan seksama. Yang mana semua berawal dari penggunaan Internet secara tidak sehat dan tidak wajar.
Saking antusiasnya mereka bahkan menanyakan hal-hal diluar materi, seperti apa benar tahun 2015 ada teknologi baru yang bernama INTERNET AWAN? Apa itu KIAMAT INTERNET? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang cukup membuat kami berpikir bahwa kami para sukarelawan memang harus benar-benar banyak belajar lagi hal-hal baru sebagai bahan tambahan untuk menghadapi para remaja modern sekarang yang memang sudah sangat maju pola pikir dan pengetahuannya dibanding jaman kami dulu para emak-emak gaul ini. Yang mana agar pengetahuan mereka pada jaman modern ini dapat terarah dan bermanfaat dengan baik.
Bahkan ada juga yang berbagi pengalaman, seorang siswi baru yang masih memakai tanda peserta MOS menceritakan saat bahwa saat SMP ada seorang temannya yang menjelek-jelakan gurunya di dunia maya oleh sang guru diperkarakan hingga kepihak berwajib. Meski akhirnya berakhir damai tapi sempat diproses oleh pihak Kepolisian.
Sungguh presentasi yang menyenangkan karena interaksi yang terjalin antara kami dan para siswa terjalin kuat dan hangat. Yang mana mereka tidak hanya pasif mendengarkan tapi juga aktif bertanya semua yang mereka ingin tahu.
Dan yang terpenting tentu kami harus mempersiapkan proposal selanjutnya untuk dipresentasikan didepan para orang rua siswa seperti yang disarankan dan diminta oleh bu Bekti, Kepala Sekolah SMA Fransisikus 1 Kramat Raya.
Akhirnya pukul 10.30acara pun berakhir dan tentu saja tidak lupa dan tidak ketinggalan bernarsis ria bersama. Bersama seorang guru dan seluruh siswa-siswi kami mengakhiri acara dengan ucapan syukur.
[caption id="attachment_188417" align="aligncenter" width="336" caption="Dek Loudres (Ketua OSIS) menerima kenangan dari IDKita (Dok Pribadi)"]
Dan yang terpenting tentu kami harus mempersiapkan proposal selanjutnya untuk dipresentasikan didepan para orang rua siswa seperti yang disarankan dan diminta oleh bu Bekti, Kepala Sekolah SMA Fransisikus 1 Kramat Raya.
Akhirnya pukul 10.30acara pun berakhir dan tentu saja tidak lupa dan tidak ketinggalan bernarsis ria bersama. Bersama seorang guru dan seluruh siswa-siswi kami mengakhiri acara dengan ucapan syukur.
[caption id="attachment_188414" align="aligncenter" width="448" caption="Foto bersama peserta internet sehat SMA St Fransiskus 1 Jakarta (Dok Pribadi)"]