Mohon tunggu...
Sumarni Bayu Anita
Sumarni Bayu Anita Mohon Tunggu... Dosen -

Dosen Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang, Penulis Buku "Pempek Palembang", Blogger, Suka Nonton + Kuliner + Travelling + Research

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Barang Hantaran Pernikahan

22 April 2010   07:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:39 4400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa kali, saya mencoba surfing internet tentang daftar barang hantaran pernikahan yang kiranya "harus" diberikan ketika acara pernikahan berlangsung. Namun, saya tampaknya kurang beruntung, saya tidak menemukannya! Saya cuma menemukan hal-hal yang tidak secara detil memberikan ulasan tentang itu. Paling cuma gambar sebuah paket hantaran, tidak lebih. Alhasil, referensi pun harus kembali ke keluarga. Kalo saya, referensinya ke kakak perempuan, Yuk Empit, yang 17 Agustus 2007 kemaren sudah melangsungkan pernikahan.

Pada dasarnya barang hantaran itu sendiri bermakna oleh-oleh dari keluarga calon mempelai laki-laki untuk calon mempelai perempuan. Untuk jumlah pastinya, tidak ada batasan tertentu. Tapi, menurut orang-orang tertentu, jumlah sebaiknya ganjil. Pernikahan di Indonesia tentu tidak dapat disamakan dengan prinsip pernikahan di barat. Di Indonesia, meski pada dasarnya menikahkan dua insan manusia, namun ternyata ikut memikirkan tentang keluarga kedua belah pihak. Pernikahan di sini, dapat ditinjau dari dua pandangan. Jadi... Siap-siap untuk "repot"! *Repot gak sih? Kayaknya gak juga yaa... Asal ada 'dukungannya'! Hee...*

Kalo saya pribadi menilai, repot di sini sebuah tantangan. Yah, anggap saja sebuah cara untuk semakin memperkuat niat menuju jenjang yang lebih tinggi dari yang sudah dijalani saat ini. Pernikahan jelas sebuah hal yang sakral. Ia tidak hanya sekadar menghalalkan yang haram, *hehehe, mesti semua ngerti maksudnya...* namun juga sebuah bentuk komitmen untuk saling membina hubungan baik antara dua insan beserta keluarganya dengan melibatkan Tuhan sebagai alasan utama. Fiuh, kalo udah begini, nervous aja mesti bawaannya...

Nah, kembali ke barang-barang hantaran pernikahan, bagi kamu-kamu yang juga sedang mencari tahu apa aja, saya mau sedikit berbagi tentang itu. Seperti yang sudah saya terangkan di awal, jumlah ini bisa berubah. Jadi, semua bisa disesuaikan dengan kepantasan pemberian hantaran di keluarga masing-masing.

Rencana Daftar Barang Hantaran Versi Nita & Rudy:

1. Paket Perlengkapan Mandi: Handuk, sabun cair, spoon, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, sabun/pembersih wajah, lulur
2. Paket Perlengkapan Make Up: Bedak padat/tabur, cream siang, cream malam, lipstik, hand and body lotion, mascara, blush on, eye shadow, pensil alis
3. Paket Perlengkapan ke Pesta: Baju, jilbab, sendal, tas, bros
4. Paket Perlengkapan ke Kantor: Baju, jilbab, sepatu, tas, bros
5. Paket Pakaian Dalam: Bra (2 buah), CD (2 buah), baju tidur, kimono
6. Paket Alat Sholat: Mukenah, sajadah, Al-Quran, tasbih
7. Paket Perlengkapan ke Masjid: Baju gamis, jilbab, sendal, bros
8. Songket
9. Kebaya
10. Kain Panjang (2 buah)
11. Perlengkapan Kamar Tidur: Sprey, sarung bantal dan guling, selimut, bad cover
12. Kue Kering (3 jenis)
13. Kue Basah (3 jenis)
14. Paket Dapur 1: Kopi, teh, susu, gula
15. Paket Dapur 2: Gandum, sagu, mentega, keju kecap manis, kecap asin, sambal botol, saos botol
16. Paket Dapur 3: Soun, garam, bumbu dapur 12 macam, minyak goreng, santan kara
17. Telur Sekeranjang
18. Buah-buahan (2 parcel)
19. Beras (2 karung)
20. Sayur: wortel, kentang, bawang, cabe, kol

Nah, tuh dia... Tapi ini baru rencana lho, walau udah ditulis versi Nita-Rudy! Hehehe! Tapi jelas, dengan adanya daftar ini, kita bisa memperkirakan budget yang akan kita keluarkan. Dan tentu saja, tidak ada keharusan harus seperti yang saya sebutkan di atas. So, selamat menentukan daftar barang hantaran pernikahanmu, yaa... Untuk urusan membungkus, bisa kerjain sendiri atau sewa orang. Denger-denger satunya bisa Rp 15.000,- s/d Rp 25.000,- Kalo saya sih, jelas, mo bungkus sendiri... Hue'e'e... Udah lama kayaknya saya gak berkreasi masalahnya... :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun