Mohon tunggu...
Sumaenah Angmen
Sumaenah Angmen Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 3 Gegesik Kabupaten Cirebon

Pembelajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Penerapan Budaya Positif di Kelas

12 Februari 2021   08:09 Diperbarui: 12 Februari 2021   15:06 1479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Kolaborasi dengan Guru BK untuk penerapan disiplin positif (dokpri)

1. Latar Belakang

Kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR)  yang diterapkan selama pandemi Covid-19 memunculkan banyak permasalahan. Di SMPN 3 Gegesik yang berlokasi di  zona marginal, permasalahan BDR didominasi oleh rendahnya partisipasi siswa terhadap pembelajaran BDR yang dirancang guru-guru dengan menggunakan WhatsApp (WA), telegram, maupun pemberian LKPD secara offline sebagai bahan belajar di rumah. Hal ini  terlihat dari prosentase siswa yang mengumpulkan tugas BDR pada semester 1 (gasal)  kurang dari 50% di tiap kelasnya. Permasalahan ini bukan hanya terjadi karena ketidaksiapan orangtua dalam menyediakan jaringan internet tetapi juga karena kurangnya tanggung jawab siswa dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan menyelesaikan  tugas-tugasnya.

Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat , lingkungan ,negara dan Tuhan YME (Arismantoro , Tinjauan Berbagai Aspek Character Building , Jakarta: Tiara Wacana 2008 hal 34). Sangat penting bagi siswa untuk ,memiliki  karakter ini untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan standar kualitas sekolah.

 Peran guru dalam penanaman nilai karakter tanggung jawab tersebut  adalah sebagai  Pengajar, Pembimbing, mengarahkan, mengembangkan wawasan pemahaman siswa, mengerakkan siswanya untuk mematuhi peraturan sekolah,  dan memberikan contoh kepada siswanya  baik di sekolah maupun lingkungan masyarakatnya, sehingga pengembangan karakter tanggung jawab ini bukan hanya mendorong murid untuk sukses secara moral dan  akademik di lingkungan sekolahnya, tetapi juga untuk menanamkan moral yang baik pada diri murid ketika sudah terlibat di dalam masyarakat.

Kita semua percaya bahwa tujuan penting sekolah adalah pembentukan karakter. Itulah mengapa banyak program sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkan karakter murid. Misalnya program kantin kejujuran dengan tujuan menumbuhkan karakter jujur pada murid atau program literasi  dengan tujuan untuk menumbuhkan karakter kritis pada murid. Sekolah sebagai  institusi pembentuk karakter dapat mengembangkan karakter tanggung  jawab siswa melalui penerapan budaya positif yang dimulai dari kelas-kelasdengan cara  melakukan kesepakatan kelas, memperbaiki posisi control guru yang sesuai dengan kebutuhan siswa, dan penerapan disiplin positif di kelas.


Guru penggerak sebagai agen perubahan dalam transformasi pendidikan di Indonesia mempunyai kewajiban menginisiasi dan menumbuhkembangkan budaya positif di sekolah melalui kelasnya sebagi mini program untuk dapat dicontoh dan dikembangkan oleh warga sekolah lainnya dalam mewujudkan lingkungan budaya sekolah yang positif bagi aktivitas siswa dan guru untuk senantiasa belajar dan mengembangkan karakter siswa yang diinginkan dalam hal ini adalah tanggung jawab. 

Adapun dampak yang ingin dicapai dari aksi nyata penerapan budaya positif di kelas ini adalah agar  murid, dapat terlibat secara aktif dalam  pembelajaran, bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas BDR,  meningkatkan integritas,  kreatif, dapat bekerjasama dan memiliki disiplin yang tinggi

2. Deskripsi Aksi Nyata dan Alasannya 

Aksi Nyata penerapan budaya positif di kelas penulis sebagai mini program  terlebih dahulu dikomunikasikan kepada Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab satuan pendidikan, rekan sejawat dalam hal ini adalah guru BK  dan guru mata pelajaran lainnya serta kepada seluruh siswa  agar bisa berkolaborasi dalam penerapan budaya positif di kelas dan melakukan refleksi berkala yang melibatkan warga sekolah sebagai dasar untuk melakukan budaya positif dalam lingkungan sekolah guna mengembangkan karakter tanggung jawab siswa.

Adapun penerapan budaya positif di kelas penulis dilakukan dalam 3 tahapan yakni:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun