Mohon tunggu...
Sultan Rafly
Sultan Rafly Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Yonder lies a young buck, a student in his third semester, a strapping lad with a fondness for the written word. He takes pleasure in delving into the realms of fiction, allowing his mind to wander and his pen to dance upon the page. Still on the hunt for his inner self, like a lone cowboy roaming the vast expanse of his own soul.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Waspadai Gejala Penyakit yang Mengintai Saat Lebaran!

24 April 2024   21:05 Diperbarui: 24 April 2024   21:09 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta -- Momen yang ditunggu-tunggu umat muslim sudah tiba, apalagi kalau bukan Lebaran. Setelah berpuasa selama sebulan penuh, akhirnya kita sampai pada hari kemenangan. Pada hari Raya ini selain umumnya identik dengan budaya mudik dan bermaaf-maafan, juga identik dengan hidangan-hidangan khas Idul Fitri seperti ketupat, rendang, opor ayam. Namun, apabila kita lihat lebih jeli, makanan-makanan yang disebutkan diatas mengandung tinggi lemak dan kolesterol berbahaya, sehingga kita perlu memperhatikan porsi makanan agar tidak menimbulkan penyakit di masa mendatang. 

Dalam rangka menjaga kesehatan, penting untuk mengenali penyakit-penyakit yang perlu diwaspadai serta langkah-langkah pencegahannya. Menurut dr. Merry Dame Cristy Pane seperti yang dilaporkan dari laman Alodokter pada Rabu, 11 April 2024, terdapat 6 penyakit atau keluhan yang cukup umum muncul setelah Lebaran antara lain:

 1. GERD
 Saat momen Lebaran, banyak orang mengalami peningkatan keluhan terkait lambung, terutama Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Dr. Ari Fahrial Syam, seorang konsultan gastroenterohepatologi dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa setiap tahun, dalam 1 hingga 2 hari pasca-Lebaran, poliklinik dan rumah sakit umum di daerah akan dipadati oleh para pemudik yang mengalami masalah GERD. Untuk mengatasi GERD, disarankan untuk kembali ke pola makan sehat dengan menghindari makanan tinggi lemak, santan, dan pedas, serta mengonsumsi sayuran secara seimbang. Makan secara perlahan, tidur yang cukup, dan teknik mengelola stres seperti yoga atau meditasi juga dianjurkan. Selain itu, hindari kebiasaan berbaring setelah makan, dan berhenti merokok juga diperlukan.

 2. Diare
 Pakar kesehatan mengatakan penyebab diare selama Lebaran seringkali disebabkan oleh kebiasaan "balas dendam" dalam mengonsumsi makanan atau minuman setelah berpuasa, tanpa memperhatikan kesehatan dan kebersihan makanan. Makanan khas Lebaran yang bersantan dan pedas, serta konsumsi makanan di luar yang tidak terjamin kebersihannya, juga menjadi faktor risiko. Untuk mencegah diare, disarankan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan, memastikan makanan matang dan bersih, mengonsumsi air matang, menjaga kebersihan kuku, dan mengonsumsi makanan probiotik seperti yoghurt.

3. Hipertensi
Dalam rangka mencegah hipertensi selama perayaan Lebaran, dr. Juwalita Surapsasi, seorang spesialis gizi, menawarkan tips yang sederhana namun memiliki efek yang baik untuk memelihara kesehatan. Pertama, Hindari makanan berlemak seperti gorengan dan hidangan bersantan yang berlebih karena tingginya kandungan lemak jahat dapat meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah. 

Kedua, tetap konsumsi makanan berserat tinggi seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan untuk menjaga kadar kolesterol dan gula darah tetap stabil meski saat lebaran. Ketiga, sempatkan untuk berolahraga ringan saat lebaran untuk menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan sirkulasi darah. Terakhir, penting untuk memeriksa tekanan darah secara teratur, terutama bagi yang memiliki riwayat hipertensi, untuk mengidentifikasi dan mengontrol kondisi kesehatan secara tepat waktu.

4. Asam Urat
Saat lebaran, kita perlu berhati-hati karena banyak makanan khas Lebaran yang mengandung purin tinggi dan dapat memicu asam urat kambuh. Untuk mencegah kambuhnya asam urat selama Lebaran, penderita perlu membatasi konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut. 

Disarankan juga untuk mengonsumsi makanan penurun kadar asam urat seperti buah ceri, ikan salmon, dan sayuran berserat, serta memperbanyak minum air putih. Selain itu, penting bagi mereka untuk membawa obat asam urat yang diresepkan dokter saat mudik untuk mengatasi kemungkinan kambuhnya penyakit tersebut.

5. Kolesterol
Setelah momen Lebaran berakhir, kita seringkali menghadapi tantangan baru dalam menjaga kesehatan, salah satunya adalah risiko kolesterol tinggi. Pola makan yang kaya akan lemak dan kolesterol dapat meningkatkan risiko ini, terutama setelah kita menikmati hidangan lezat selama perayaan. 

Menurut dr. Abi Noya dari Alodokter, kurangnya aktivitas fisik selama libur Lebaran juga berkontribusi pada penumpukan kolesterol jahat dalam pembuluh darah, membuka pintu bagi berbagai penyakit kardiovaskular. Terdapat beberapa tips untuk menghindari lonjakan kolesterol pasca libur Lebaran. 

Pertama, membatasi konsumsi makanan berlemak tinggi. Pilih makanan tinggi serat seperti buah, kacang, dan biji-bijian sebagai alternatif. Kedua, Hindari konsumsi gula berlebih dengan membatasi makanan dan minuman manis seperti kue-kue kering dan minuman bersoda. Terakhir, sempatkan waktu untuk berolahraga setiap hari, bahkan dalam intensitas ringan seperti berjalan kaki maupun bersepeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun