Tidak setiap hari siswa mendapat pelajaran tentang cinta lingkungan di kelas. Tapi pada Jumat (17/10) pagi itu, ruang kelas dan halaman SMPN 28 Depok berubah menjadi laboratorium cinta lingkungan. Bukan dengan teori, melainkan dengan aksi nyata: memilah sampah, bermain sambil belajar, dan memahami mengapa bumi butuh perhatian mereka. Para pengajarnya bukan guru biasa, melainkan relawan dari Radio Relawan Depok (RRD) --- komunitas yang kini memimpin gerakan World Cleanup Day (WCD) di Kota Depok tahun 2025.
SMPN 28 Depok boleh berbangga, karena pada 17 Oktober 2025, halaman sekolah mereka menjadi saksi dimulainya gerakan bersih-bersih terbesar di dunia ini. Kehadiran RRD di sekolah ini bukan sekadar agenda seremonial. Mereka datang membawa pesan global tentang tanggung jawab lokal: bahwa menjaga bumi dimulai dari tempat kita berpijak.
Radio Relawan Depok menyalakan api kepeloporan dengan membawa semangat World Cleanup Day ke dunia pendidikan --- menanamkan kesadaran lingkungan bukan lewat ceramah, tapi lewat aksi nyata di sekolah. Semangat ini berlandaskan pada prinsip: perubahan besar selalu dimulai dari tindakan kecil, dan sekolah adalah tempat terbaik untuk menanamkannya.
Di bawah sinar matahari Cimanggis, suasana sekolah terasa hidup. Para relawan memperkenalkan konsep pemilahan sampah organik, anorganik, dan residu lewat permainan interaktif dan diskusi ringan. Dari ruang kelas hingga halaman sekolah, RRD mengajarkan bahwa membersihkan bumi merupakan tugas kebersihan sekaligus bagian dari membangun peradaban. Siswa yang semula hanya tahu "buang sampah di tempatnya" kini belajar sesuatu yang lebih mendalam: setiap jenis sampah punya cara berbeda untuk diselamatkan.
Baca juga:
World Cleanup Day 2025: Momentum Kolaborasi Melawan Sampah di Kota Depok
Siswa-siswi bergerak, tertawa, dan berlomba-lomba menemukan kategori sampah yang tepat. Guru-guru ikut turun tangan, sementara tim RRD memberi contoh dengan sigap. Di tengah kegiatan SiJuki (Siap Jumat Kinclong) yang rutin dilakukan sekolah, hadir semangat baru: kebersihan bukan hanya rutinitas, tapi cermin kepedulian terhadap masa depan bumi. Melalui program World Cleanup Day 2025 di Kota Depok, RRD mengubah kegiatan bersih-bersih menjadi pelajaran hidup tentang tanggung jawab, empati, dan kesadaran terhadap lingkungan. Dan ketika langkah itu dimulai dari SMPN 28 Depok, maka sejatinya mereka sedang menulis bab pertama dari revolusi kecil: sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat menyembuhkan bumi. Di sinilah Radio Relawan Depok berhasil menjadikan gerakan kebersihan global sebagai bagian dari pendidikan karakter ekologis.
Di bawah bimbingan sembilan relawan RRD, ratusan siswa SMPN 28 Depok, yang berlokasi di kawasan Jl. Tugu Raya, Cimanggis, ikut serta dalam edukasi pemilahan sampah, permainan interaktif, dan aksi bersih-bersih lingkungan sekolah. Lebih dari sekadar kegiatan Jumat bersih, aksi ini menjadi simbol transformasi cara pandang: bahwa edukasi lingkungan harus hadir di jantung sistem pendidikan. Di sinilah pentingnya para siswa diajarkan tentang sampah sekaligus tanggung jawab dan peran mereka sebagai generasi muda penjaga bumi. Melalui pendekatan kreatif dan partisipatif, RRD berhasil mentransformasi World Cleanup Day sebagai lahan persemaian benih-benih pembelajaran sosial, nilai gotong royong, empati, dan kepedulian ekologis kepada para siswa.
Â
Kepeloporan RRD sebagai Leader WCD Kota Depok