Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Pemerhati Isu-isu Pangan Lokal, mantan Peneliti Litbang Kompas

Senang menulis isu-isu pangan, lingkungan, politik dan sosbud kontemporer.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Esai Foto Cerita Banjir Lokal di Komplek Ketika Masih Ada Warga yang Belum Kembali dari Mudik

6 April 2025   19:51 Diperbarui: 7 April 2025   11:13 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi banjir yang menggenangi jalan utama kompleks (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Setelah sekian bulan tenang dari gangguan banjir, akhirnya kejadian banjir yang kerap melanda kompleks perumahan kami terjadi lagi sore tadi. Meskipun sudah menjadi langganan, yang namanya banjir pasti selalu merepotkan para pemilik rumah maupun penghuni kompleks secara keseluruhan. Ada aja keluhan warga setiap kali banjir menggenangi tempat tinggal kami ini.

WA Group kompleks menjadi ramai seketika berisi keluhan dan video dan foto-foto banjir yang masuk ke dalam rumah atau air yang sekadar lewat jalan di depan halaman rumah. Banjir kali ini sebenarnya sama saja kejadiannya seperti yang sudah-sudah, tetapi karena bertepatan dengan momen lebaran banjirnya menjadi bahan obrolan publik warga se-kompleks. Pasalnya, masih banyak warga yang masih meninggalkan rumahnya karena mudik atau sedang silaturahmi dengan keluarga di wilayah Depok dan sekitarnya.

Ilustrasi air bah melintasi tanggul pembatas kali dengan jalan (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi air bah melintasi tanggul pembatas kali dengan jalan (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Seperti biasa, banjir kali ini dipicu oleh hujan yang disertai angin kencang. Hujannya sendiri langsung turun dengan deras sekitar jam 4 lewat. Setelah jam 5 lewat volume hujannya tidak kunjung turun. Malah terdengar semakin kencang karena disertai dengan tiupan angin yang kencang.

Ilustrasi pengamatan hujan dari teras rumah (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi pengamatan hujan dari teras rumah (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Saya mengamati hujan ini dari teras rumah saja. Hujan yang ditiup angin membuat air dari langit tersebut banyak yang mampir ke dalam rumah. Dapur rumah yang selama ini kokoh terlihat tidak bisa menangkis air yang masuk dari celah-celah genteng yang ditiup angin. Terpaksa saya harus menyiapkan kain untuk menadah air yang jatuh ke lantai agar tidak berserakan.

Ilustrasi salah satu sudut kompleks yang digenangi banjir (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi salah satu sudut kompleks yang digenangi banjir (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Di grup WA mulai ramai dengan permintaan tolong informasi kondisi kompleks setelah sekian lama hujan tak kunjung berhenti. Atas inisiatif sendiri saya mengambil gambar persis di depan rumah yang airnya mulai meluber dari selokan di sisi kiri kompleks. Kondisi hujan masih turun dengan deras.


Air di teras mulai membasahi semua lantai dari garasi hingga beranda untuk tamu. Beberapa pot bunga yang nangkring di pagar berjatuhan karena diterpa angin. Saya diamkan dulu untuk sementara sambil mengamati gerak air dan angin seperti sedang menari di alam bebas.

Ilustrasi wide angle kondisi banjir (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi wide angle kondisi banjir (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Di grup WA sudah mulai ada tetangga yang mengunggah foto dan video air yang mulai ngumpul di jalan utama kompleks. Warga yang yang sedang berada di luar kompleks hanya memantau berita kondisi terkini sambil minta tolong untuk ditengok rumah mereka.

Ilustrasi suasana banjir (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi suasana banjir (Sumber: Dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun