Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Strategi Meredam Promo Ramadan Buat yang Penghasilannya Pas-pasan dan Tidak Pasti

21 Maret 2024   00:06 Diperbarui: 21 Maret 2024   00:08 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gebyar promo Ramadan yang diselenggarakan  pusat perbelanjaan di Jakarta (Sumber: Liputan6.com)

Strategi Meredam Promo Ramadan Buat  yang Penghasilannya Pas-pasan dan Tidak Pasti

Oleh Sultani

Peluang atau Perangkap? Inilah yang harus Anda tahu tentang berburu promo Ramadan! Saat bulan suci tiba, media sosial, e-commerce, dan mal-mal menjadi ladang subur bagi promo besar-besaran. Bagi para freelancer dan mereka dengan pendapatan pas-pasan, apakah promo-promo ini jalan keluar atau hanya jebakan yang mengancam stabilitas finansial Anda? Simak dengan cermat, karena kesalahan satu langkah bisa mengakibatkan konsekuensi serius bagi kesehatan keuangan Anda!

Semarak Ramadan dengan hadirnya promo besar-besaran yang menghiasi gawai dan ruang publik, tentu sangat menggiurkan dan menggoda hasrat belanja masyarakat. Bagi mereka yang memiliki pendapatan pas-pasan dan tidak menentu, godaan untuk berbelanja seringkali sulit untuk dihindari. Jika terjebak dalam gemerlapnya promo tersebut Anda telah menyelipkan bahaya yang bisa mengancam stabilitas finansial Anda kelak.

Jangan sampai Ramadan akan menjadi bulan yang terus menghantui hidup lantaran nafsu belanja yang kalap ketika merasakan mudahnya membeli barang dari program promo yang ditawarkan. Promo-promo yang menawarkan diskon besar-besaran seringkali menjadi jebakan bagi konsumen yang impulsif.


Tergiur dengan harga murah sering kali membuat konsumen kehilangan akal sehat sehingga mengabaikan pertimbangan yang rasional dalam belanja. Godaan terhadap diskon besar-besaran sangat efektif memengaruhi emosi konsumen sehingga membuat mereka akan membeli secara emosional.

Promo-promo yang menarik, sekecil apa pun pasti langsung memicu keinginan untuk membeli tanpa mempertimbangkan apakah barang yang ditawarkan benar-benar diperlukan atau tidak. Belanja tanpa pertimbangan rasional sering kali membuat sebagian konsumen menjadi impulsif dan terjebak dalam halusinasi belanja yang emosional.

Para pebisnis atau pedagang sendiri memanfaatkan sifat impulsif konsumen sebagai ladang cuan dengan menggelontorkan potongan harga gila-gilaan produknya untuk menggaet minat belanja mereka. Target mereka adalah keuntungan besar seiring dengan tren masyarakat untuk mengalokasikan anggaran lebih besar pada bulan Ramadan baik untuk keperluan harian maupun untuk lebaran.

Dalam bulan Ramadan juga banyak orang merasa lebih bermurah hati dan lebih cenderung untuk berbelanja lebih banyak. Fenomena ini berkaitan dengan suasana Ramadan yang khas yang mempromosikan kebaikan dan kepedulian sosial, serta keinginan untuk memberikan hadiah kepada keluarga dan teman-teman pada Hari Raya Idul Fitri.

Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, promo besar-besaran selama bulan Ramadan tidak hanya menarik pelanggan Muslim, tetapi juga pelanggan non-Muslim yang ikut merayakan suasana Ramadan dan Idul Fitri. Orang sering kali bersedia untuk mengorbankan anggaran mereka untuk berbelanja karena suasana Ramadan yang khas, yang membuat promosi besar-besaran menjadi sangat menarik bagi mereka.

Ilustrasi program diskon Ramadan salah satu e-commerce (Sumber: Beritasatu.com)
Ilustrasi program diskon Ramadan salah satu e-commerce (Sumber: Beritasatu.com)

Dengan menawarkan promo besar-besaran, para pebisnis dapat menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan volume penjualan mereka secara signifikan, yang pada gilirannya dapat menghasilkan keuntungan besar. Dengan menawarkan promo yang menarik, para pebisnis dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan menarik minat dari berbagai kalangan masyarakat.

Para pebisnis dan pedagang tenyata tidak hanya mengandalkan mayoritas Muslim di Indonesia untuk meraih keuntungan selama bulan Ramadan, tetapi juga mengambil peluang dari suasana yang meningkatkan keinginan untuk berbelanja dan menghasilkan pendapatan yang signifikan.

Target Pebisnis

Berbisnis di bulan Ramadan bukanlah hal yang tabu apalagi diharamkan, asal dilakukan sesuai dengan norma masyarakat dan ketentuan agama. Dalam berbisnis, pasti semua pebisnis menginginkan keuntungan finansial dari produk yang mereka jual, meskipun penjualannya menggunakan program diskon atau promo yang lain.

Ilustrasi promo Ramadan sebagai strategi bisnis (Sumber: Kompas.com)
Ilustrasi promo Ramadan sebagai strategi bisnis (Sumber: Kompas.com)

Selain keuntungan finansial, para pedagang juga mempunyai target yang lain dalam menggelontorkan program-program promo. Target tersebut merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang mereka. Di antaranya adalah:

1. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Dengan memberikan penawaran menarik dan diskon yang besar, pelanggan cenderung merasa diapresiasi dan lebih cenderung untuk kembali berbelanja di tempat tersebut di masa mendatang. Melalui promo besar-besaran selama Ramadan, pebisnis berharap dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.

2. Membangun Citra Positif

Dengan menyelenggarakan program promo yang sesuai dengan suasana Ramadan dan nilai-nilai keagamaan, pebisnis dapat membangun citra positif di mata masyarakat. Hal ini dapat membantu memperkuat brand awareness dan memperluas pangsa pasar mereka, serta meningkatkan kesadaran tentang komitmen mereka terhadap kepuasan pelanggan.

3. Menyemarakkan Suasana Ramadan

Program promo selama Ramadan juga bertujuan untuk menyemarakkan suasana Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Dengan menawarkan promo-promo yang menarik, para pebisnis turut berpartisipasi dalam merayakan bulan suci ini dan membantu menciptakan atmosfer yang lebih ramah dan berbagi di masyarakat.

4. Menyediakan Kemudahan bagi Konsumen

Program promo selama Ramadan juga bertujuan untuk menyediakan kemudahan bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan mereka selama bulan puasa. Diskon dan penawaran khusus dapat membantu konsumen menghemat uang dan merasa lebih terbantu dalam menyediakan persiapan berbuka puasa dan menyambut Idul Fitri.

Jadi, program promo selama Ramadan tidak hanya sekadar tentang aspek finansial semata, tetapi juga tentang membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dan masyarakat secara umum.

Belanja Cerdas

Sebelum terjerumus dalam pusaran belanja impulsif yang berpotensi merugikan, mari kita kenali bersama dampaknya terhadap stabilitas finansial. Masih ada solusi belanja yang aman dan hemat yang bisa menjadi alternatif cerdas bagi Anda dalam memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier di bulan Ramadan ini. Mengadopsi model belanja cerdas merupakan langkah protektif untuk mengamankan stabilitas finansial dari rongrongan pengaruh promo diskon Ramadan.

Ilustrasi Belanja Cerdas (Sumber: Republika.co.id)
Ilustrasi Belanja Cerdas (Sumber: Republika.co.id)

Belanja cerdas selalu dimulai dengan membuat rencana anggaran yang jelas dan realistis. Tentukan anggaran yang harus dialokasikan untuk kebutuhan harian, seperti buka puasa dan sahur, serta persiapan anggaran untu Idul Fitri. Buatlah komitmen untuk patuhi anggaran tersebut dan hindari pengeluaran di luar batas yang telah ditentukan.

Buatlah fokus belanja dengan prioritas pada kebutuhan utama terlebih dahulu. Fokuslah pada kebutuhan pokok saat berbelanja seperti makanan, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari lainnya yang benar-benar diperlukan, ketimbang tergiur oleh promo untuk barang-barang yang tidak penting

Sebelum membeli, bandingkan harga dan kualitas produk dari beberapa sumber yang berbeda. Jangan tergoda oleh diskon besar-besaran tanpa mempertimbangkan kualitas barang yang mau dibeli. Perhatikan juga biaya pengiriman atau biaya tambahan lainnya yang mungkin dikenakan.

Berhati-hati dengan dorong hati yang terlalu kuat untuk membeli sesuatu secara spontan. Pembelian yang impulsif seperti ini cenderung mengabaikan pertimbangan yang rasional tentang  keuntungan jangka panjang dari setiap transaksi.

Karena itu, sebelum memutuskan membeli,  pertimbangkan apakah barang yang mau dibeli benar-benar diperlukan? Apakah barang tersebut akan memberikan nilai tambah dalam hidup? Berpikir panjang dengan pertimbangan yang rasional dapat menghindari pembelian yang tidak perlu.

Agar finansial selama Ramadan tidak terganggu oleh promo Ramadan, simak juga artikel berikut ini:

Benarkah Puasa Membuat Finansial Tidak Sehat? 

Strategi Bagi Mereka yang Pas-pasan

Bagi masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan dan tidak menentu seperti freelancer dan pekerja serabutan, sebelum tergiur untuk membeli barang-barang promo yang murah harganya, lebih baik pikirkan dulu kondisi finansial selama ini. Persoalannya, sekali terjebak oleh bujuk rayu program promo Ramadan, emosi untuk membeli barang-barang bagus yang murah sulit dikendalikan lagi.

Alih-alih untuk berhemat, uang yang digunakan untuk memuaskan gaya hidup konsumtif bisa dipakai semua termasuk yang sudah direncanakan sebagai tabungan atau investasi. Ingat, meski ada di bulan puasa, godaan promo Ramadan lebih berat dilawan daripada menahan godaan lapar dan haus karena puasa.  

Ilustrasi tips mengatur keuangan freelancer dalam menghadapi promo Ramadan (Sumber: Kompas.com)
Ilustrasi tips mengatur keuangan freelancer dalam menghadapi promo Ramadan (Sumber: Kompas.com)

Untuk mengusir godaan belanja yang nyata-nyata ada di depan mata, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mengamankan pos finansial yang sudah dialokasikan sesuai rencana. Strategi ini sangat cocok untuk para pekerja lepas dan pekerja serabutan yang penghasilannya masih pas-pasan dan tidak menentu.

Selain membuat rencana anggaran yang ketat dan fokus pada kebutuhan utama, carilah alternatif semurah mungkin dalam menyediakan anggaran untuk berbuka puasa. Caranya bisa dengan membeli bahan makanan mentah dan masak sendiri di rumah daripada membeli makanan jadi di luar. Cara ini tidak hanya lebih hemat, tetapi juga lebih sehat.

Bisa juga dengan mengajak keluarga atau teman untuk berbagi biaya persiapan berbuka puasa atau makan bersama. Ini dapat membantu mengurangi beban finansial secara keseluruhan. Memanfaatkan sumber daya atau peluang seperti program bantuan sosial dari pemerintah atau program amal yang ada di lingkungan, untuk mendapatkan bantuan dalam hal makanan atau kebutuhan lainnya selama bulan Ramadan.

Selain mengontrol keinginan untuk berbelanja dalam program promo Ramadan, strategi-strategi berikut bisa dipertimbangkan sebagai pelindung untuk menjaga  kesehatan finansial selama bulan Ramadan:

1. Manfaatkan Promo Secara Bijak

Saat memanfaatkan promo-promo Ramadan, pastikan untuk memilih promo yang benar-benar memberikan nilai tambah dan sesuai dengan kebutuhan. Bandingkan harga dari beberapa tempat untuk memastikan mendapat penawaran terbaik. Jangan tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena diskonnya besar.

2. Ikuti Program Hemat Belanja

Manfaatkan kesempatan program penghematan atau kartu loyalitas yang ditawarkan oleh toko atau pusat perbelanjaan langganan. Program penghematan ini biasanya diberikan khusus untuk pelanggan setia selama bulan Ramadan. Optimalkan program penghematan ini ini untuk mendapatkan diskon tambahan atau hadiah dengan berbelanja secara teratur di tempat tersebut. Namun, pastikan untuk tidak tergiur dengan poin atau diskon tambahan yang membuat anggaran belanja membengkak melebihi kebutuhan.

3. Berbagi dengan Bijak

Ramadan memang mendongkrak niat baik manusia untuk berbagi dengan sesama dari rezeki yang mereka peroleh dari Allah SWT. Namun, dalam praktiknya perhatikan juga dengan kondisi riil finansial yang ada di dompet. Boleh saja menyisihkan sebagian kecil dari anggaran untuk memberikan sedekah atau bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Pastikan bahwa sedekah tersebut tidak mengganggu kestabilan finansial hingga akhir Ramadan.

4. Mencari Tambahan Penghasilan 

Jika memungkinkan, cari cara untuk mendapatkan tambahan penghasilan sementara selama bulan Ramadan. Misalnya, Anda bisa mencari pekerjaan paruh waktu, menjual barang-barang yang tidak terpakai, atau menawarkan jasa seperti memasak atau membersihkan rumah kepada tetangga atau teman-teman.

Strategi-strategi tersebut merupakan tindakan rasional dalam menghadapi berbagai promo Ramadan bagi freelancer dan pekerja serabutan yang penghasilannya pas-pasan dan tidak tentu, agar finansial tidak terganggu hingga akhir Ramadan.

Depok, 21 Maret 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun